Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Antara THR, Parcel, Gratifikasi, dan Korupsi

13 Mei 2020   09:47 Diperbarui: 13 Mei 2020   14:30 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana dengan parcel yang dikirim ke rumah?

Sekali pun parcel-parcel ini bukan untuk saya secara pribadi adalah riskan jika disimpan di kantor, para teman tentu ada yang melirik untuk diberi padahal mereka lebih dari mampu. 

Parcel-parcel ini akan saya berikan kembali pada karyawan saat mereka berkunjung ke rumah pada hari Natal atau beranjangsana pada hari raya Idul Fitri. Sedang sebagian lagi saya berikan pada orang lain yang membutuhkan seperti pasukan kuning, tukang becak, atau tuna wisma.

Grativikasi atau parcel?

Pihak pemasok dan toko mengetahui bahwa parcel semuanya dikirim ke sekolah dan kantor ternyata menyadari bahwa saya pun wajib diberi secara pribadi dengan anggapan bahwa sayalah yang menentukan membeli di perusahaan atau toko mereka. 

Tentu saja yang diberikan berbeda kualitas sekali pun wujudnya sama dengan yang diberikan untuk para karyawan. Misalnya kain dan baju batik, sarung, celana, bahkan bantal! Apakah hanya itu?

Tidak semua perawatan gedung dan pembangunan kami tangani sendiri, jika perawatan dan pembangunan besar untuk ukuran sekolah maka akan kami berikan pada kontraktor. 

Di sinilah saya mulai tahu ternyata pihak pemberi proyek mendapat fee antara 10-15% dari nilai kontrak. Berhubung proyek besar ini bukan hanya saya tangani sendiri selaku kabag umum tetapi juga dengan pimpinan lain maka fee ini tidak diberikan kepada saya secara pribadi tetapi diberikan kembali kepada yayasan. Kenyataan pihak kontraktor tidak serta merta menutup mata sekali pun saya tidak pernah meminta secara langsung atau pun dengan bahasa tubuh.

Kala saya pulang kerja, maka pernah sudah ada kiriman seperti MTB, pc i3, laptop, monitor, atau printer. Bahkan ketika memasuki masa pensiun terkirim sebuah karangan bunga dengan ucapan terima kasih 'atas kerja sama selama ini dan semoga tetap sehat dan kuat untuk touring' Sebulan kemudian datang kiriman sepeda motor untuk touring. Parcel, grativikasi, atau thanks giving?

Inikah yang menyebabkan korupsi di negeri kita sulit diberantas?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun