Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kala Bunga Hanya Indah Dipandang Mata

31 Maret 2020   15:48 Diperbarui: 31 Maret 2020   16:16 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada dua orang perayu yang beberapa hari ini terus mendekati agar hati penulis luluh. Pertama, seorang karyawan kontrak sebuah bank BUMN yang merayu agar segera memperbarui pinjaman KUR yang hampir lunas. 

Sang karyawan ini memang sudah bertahun-tahun membantu penulis dengan mensurvey untuk memperlancar kredit. Kedua, seorang teman yang menawarkan kios bunganya di sebuah jalan protokol Kota Batu. 

Sebenarnya kios ini sudah pernah kutawar pada Januari lalu namun taka da kesepakatan harga sekali pun pihak bank sudah memberi tanda bahwa akan memberi kredit. 

Rupanya bisnis bunga bukan nasib penulis karena beberapa tahun lalu gagal dalam pengembangan krisan dan anggrek akibat mahalnya pengembangan kultur jaringan. Akhirnya kembali menjadi petani sayur.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Situasi akibat serangan pageblug Covid-19 rupanya menghantam beberapa sektor perekonomian mulai dari pendidikan, pariwisata dan perhotelan, dan sedikit di pertanian yang hanya terganggu sistem distribusi karena tranportasi.  Di bidang perisdustrian penulis sama sekali tidak mengikuti. 

Selain itu ada dampak cukup berat dirasakan oleh para petani bunga dan pedagang bunga hias. Mandegnya sektor pariwisata dan perhotelan yang banyak menggunakan komoditas bunga hias betul-betul memukul para petani dan pedagang lebih dari 60% pandapatan yang mereka peroleh. 

Ditambah lagi tidak adanya kegiatan belajar di sekolah dan ibadat di gereja setidaknya menurunkun juga pendapatan mereka sekitar 5%. Beberapa sekolah ternama dan gereja memang selalu menggunakan bunga hias sebagai salah satu penghias ruangan dan altar.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Demikian juga dengan adanya social distancing dan physical distancing maka pesanan bunga untuk acara seminar dan sejenisnya dan pesta keluarga seperti ulang tahun, perkawinan, bahkan kematian juga ikut andil menurunkan pesanan bunga hias.

Anggrek dan dendrobium mungkin tidak mengalami petaka karena bisa bertahan berbulan-bulan tetapi bunga-bunga hias seperti mawar, dahlia, melati, krisan, dan sejenisnya kini hanya indah dipandang mata tetapi berat untuk meningkatkan perekonomian. Semoga hanya sementara waktu dan segera pulih. Bunga bukan hanya indah dipandang mata tetapi juga menyejukkan hati dan jiwa.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun