Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Sri Minggat 2] Please, Releasme Let Me Go

29 Februari 2020   11:12 Diperbarui: 29 Februari 2020   12:10 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sekarang Mbak Sri tinggal di mana sih?"

"Sebaiknya Mas Untung tanya sendiri saja pada Mbak Sri. Enggak enak kalau aku yang ngomong...," jawab Minul sambil menunjuk Mbak Sri yang sedang naik panggung untuk melantunkan sebuah tembang lawas seperti yang diucapkan pembawa acara.

Dari tempat Pak Untung, Mas Bejo, Erni, dan Minul yang sedang makan, Mbak Sri dengan suara lembut dan senyuman manis menyapa para peserta rapat yang cukup terpesona dengan penampilannya.

"Para hadirin yang terkasih, sebuah kehormatan saya bisa tampil di sini untuk menyapa dan menghibur. Saya lihat yang hadir banyak seusia dengan saya sekali pun ada yang muda maka akan saya lantunkan sebuah tembang lawas yang semoga dapat mencair suasana siang yang cukup gerah ini. Secara khusus lagu ini saya persembahkan untuk Mas Bejo dan Pak Untung dari Dukuh Karang Jepun Desa Karang Jati..."

Mas Bejo dan Pak Untung menyambut dengan senyuman walau dalam hati sedikit gregetan. Sedang Erni dan Minul memberi tepuk tangan diikuti para peserta rapat.

Sejenak kemudian terdengarlah suara merdu lembut mendayu lagu seperti yang dilantunkan Engelbert Humperdinck.

Please releame let me go..... for I don't love you anymore....

Mendengar lagu itu Pak Untung sedikit gregetan mengingat keluarga Pak Bagus pergi tanpa pesan dan tentu saja ingat istrinya minggat kembali ke mantannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun