Terjemahan
Di sini aku bersimpuh di bawah pohon pepaya yang tak pernah lagi berbuah
Teriknya mentari tak lagi kurasakan sekali pun keringat bercucuran di dahi, dada, dan punggung
Kupandang kebun yang kering kerontang menunggu turunnya hujan yang akan menenteramkan harapan
Harapan yang hampir sirna ditelan  kemarau
Mendung yang menggantung hanya memberi kabar hujan segera turun entah kapan
Aku duduk di gubuk ini, bersimpuh memanjatkan doa pada Tuhan Pencipta Alam Semesta yang tak pernah ingkar janji sekalipun aku sering meninggalkanNya dengan persembahan yang hambar
Hambar tanpa kasih pada sesama dan Ibu Pertiwi yang senantiasa melimpahi pangan
Aku masih duduk bersimpuh, sekalipun kebun semakin sepi dari kicauan burung cendet dan manyar yang mengungsi ke pinggir hutan
Debu-debu yang beterbangan menemani setiap langkah petani yang lunglai seperti layunya bunga pepaya yang tak akan menjadi buah sudah tak kurasakan lagi
Hanya langit mendung dan semilirnya angina Gunung Semeru yang kurasakan sebagai tanda kasih Tuhan yang bersabda harus senantiasa sabar