Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Totalitas Seniman Tradisional Lokal

8 November 2019   11:18 Diperbarui: 8 November 2019   16:26 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Winarti pakai jilbab hitam, seorang Kepala Dusun Doko Sari, Desa Sumber Rejo yang berusaha melambungkan seniman tradisional. Dokumen pribadi

Sebagai contoh, seorang penari, panjak, dan sinden ketika tampil di tingkat desa paling banter akan menerima honor sebesar seratus ribu rupiah sekedar untuk sewa pakaian atau beaya tata rias. 

Jika yang punya acara adalah pemerintah desa seperti ritual bersih desa dan perayaan 17 Agustus, justru malah hanya mendapat konsumsi sederhana sekali. 

Sedang beaya sewa pakaian dan tata rias menjadi tanggungjawab sanggar atau padepokan mereka,  bahkan kadang menjadi tanggungjawab setiap anggota yang akan tampil. 

Malah sering terjadi kala berangkat dan pulang pun berjalan kaki dengan masih menggunakan kostum penari. Atau setidaknya dengan naik mobil bak terbuka, entah praoto atau pick up. 

Bahwa, pada akhirnya lambat laun mereka dikenal dan melambungkan prestasi lalu mendapat honor yang menggiurkan adalah sesuatu yang biasa. Tentu saja diharapkan mereka tidak lupa pada sanggar atau padepokan atau komunitas sebelumnya. 

Pepatah Jawa mengatakan 'aja kaya kacang lali kulite'   Artinya kita pernah berada di dalam sebuah komunitas yang pernah menghidupi dan tak boleh ditinggalkan serta dilupakan begitu saja.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Makanan tradisonal pembangkit semangat. Dokumen pribadi
Makanan tradisonal pembangkit semangat. Dokumen pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun