Sabtu sore dan minggu pagi memang waktu bergowesria bagi kami berdua. Tidak seperti biasanya, sore ini (Sabtu,12 Oktober 2019) kami bergowesria tak jauh dari rumah, yakni di jalan TOLL gerbang Madyopuro dan Pakis.Â
Jaraknya tak lebih dari 1 km. Biasanya kami menyusuri persawahan dan ladang penduduk sekitar Cemoro Kandang, Madyopuro, Sekarpuro, dan Pakis hingga Tumpang dekat gubuk kami di lereng Bromo.Â
Tujuan gowes kali ini sebenarnya mau menikmati sandyakala atau candik ala yang sering kami nikmati dari kebun yang kini telah hilang menjadi bagian dari jembatan layang jalan TOLL yang ada di gerbang Madyopuro dan segera menyusul rumah dan bengkel kami akan termakan pelebaran jalan raya Madyopuro sebagai pintu keluar menuju jantung kota Malang.Â
Ternyata mendung sudah menggelayut sejak siang hari pertanda sedang menuju musim penghujan.
 Jam menunjukkan pukul setengah lima sore. Beberapa pekerja masih sibuk dengan kendaraan alat beratnya mulai dari menguruk hingga meratakan. Puluhan lainnya sedang sibuk memasang kerangka beton plengsengan dan saluran air.Â
Ada lagi dua orang yang bertugas melepas kayu lapis penyekat beton jembatan layang serta dua orang lagi sedang membuat saluran air yang ada di jalur pemisah jalan.
Pemberitahuan dari petugas agar kami tidak mendekati para pekerja agar tidak mengganggu konsentrasi mereka yang dapat mengakibatkan kecelakaan bagi pekerja atau kami yang tidak akan ditanggung oleh pelaksana pembangunan jalan TOLL, membuat kami kesulitan mengambil dari jarak dekat.Â
Akhirnya kami harus mengambil secara landscape dari sudut tertentu yang cukup menarik. Beberapa foto memang berhasil kami abadikan dengan jarak dekat, namun setelah itu kami tak mau ambil resiko akan terjadinya kecelakaan kerja.