Seseorang bertanya lewat WA dan messenger apa kiat terbaik untuk membidik subyek menjadi sebuah karya foto yang bagus dan artistic dengan gawai dan kamera saku. Menurutnya, trik-trik yang saya tulis beberapa yang lalu sudah dijalankan tetapi begitu akan dibidik senantiasa enggan difoto.
Entah orang desa entah orang kota belum tentu senang jika dirinya difoto oleh seseorang yang belum dikenalnya. Bahkan dengan orang yang sudah dikenal pun sering tidak mau tanpa jelas maksudnya. Demikian juga pengalaman penulis sering ditolak dan betul-betul berpesan jangan difoto. Tetapi menyerah bukanlah sesuatu yang baik. Maka jurus maut sebelum ditolak memoto sebaiknya kita mengeluarkan ajian Semar Mesem. Bukan ajian tebar pesona untuk memelet lawan jenis agar takluk tetapi sebuah senyuman indah.
Senyum, sapa, dan salam adalah semboyan layanan prima setiap kantor atau perusahaan untuk memberikan layanan prima kepada pelanggan. Demikian juga saat kita berada di sekitar subyek yang menarik. Memang 3 S yang kita berikan belum tentu disambut dengan baik malah sedikit kecurigaan. Jika demikian janganlah langsung ngeloyor pergi tetaplah di dekatnya dengan sedikit basa-basi tetapi kamera atau gawai tetap siap bidik. Bila perlu keluarkan senjata pamungkas berupa rayuan. Asal jangan rayuan gombal yang menipu kalau nanti akan diberi hasil cetakannya atau akan dimuat di media. Sekali waktu jika ketemu akan ditagih dan bila mengelak bisa dicemberuti. Sungguh tak enak.
Jadi senyum, sapa, salam, dan rayu......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H