Daripada semakin penasaran, mereka yang minta pun kami tawarkan ke desa penari yang sering atau bahkan tiga hari sekali penulis kunjungi. Tetapi bukan di Banyuwangi, di Malang saja. Apa ada? Tanya beberapa teman dan tetangga termasuk pegiat medsos dan K'ner. Tentu saja ada.
Desa penari bukanlah Desa Penari, tetapi desa wisata budaya yang banyak penarinya. Boleh dikatakan 90% warga desa tersebut pandai menari. Makanya wajar jika penulis sebut desa penari.Â
Baik penari tradisional yang kebanyakan berlatih di sanggar-sanggar yang ada atau di Padepokan Seni Mangun Dharmo bahkan lulusan ISI. Bukan hanya pandai menari tetapi juga pandai bermain karawitan. Desa tersebut adalah Desa Tulus Ayu, Tumpang Kabupaten Malang.
Apalagi saat purnama sidhi atau terang bulan pada penanggalan Jawa tanggal 15. Kami tunggu di desa penari. Akan kami suguhkan segala macam tradisi mulai wayang ruwatan, tari topeng, dan macapatan di Candi Jago. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H