Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

4 Film Drama Musikal yang Mengguncang Pertengahan Tahun 80-an

31 Agustus 2019   23:47 Diperbarui: 1 September 2019   01:10 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkap layar Street of Fire

Awal dan pertengahan tahun 80-an, menurut catatan penulis boleh dikatakan sedang ramainya film-film drama musikal yang demikian mempesona. Jika pada akhir dekade 70-an ditutup dengan drama musikal lewat penampilan John Travolta dalam Saturday Night Fever yang demikian menghebohkan karena sedikit mengubah wajah permusikan yang kala itu baru saja ditinggal oleh Elvis Presley raja rock 'n roll.

Sekali pun grup band beken  seperti The Beatles, Rolling Stone, dan Queen masih merajai blantika musik dunia. Kecuali di China dan Uni Soviet dan sekutunya yang merupakan negara-negara sosialis anti barat yang kapitalis. 

Namun rupanya, Saturday Night Fever tidak terlalu lama menguasai anak tangga karena masih kalah pamor dengan grup band yang penulis sebut di atas. Boleh jadi, kala itu anak muda sedang terbius dengan musik rock 'n roll dan disco baru saja muncul. 

Sedang Saturday Night Fever terlalu lembut bagi kaum muda saat itu yang sedang mendobrak anti kemapanan, sekalipun film ini dikemas dengan permainan lighting ala disco kala itu.

Ditambah lagi, awal 80-an, musik disco dan hip hop semakin membumi dengan lagu-lagu yang demikian menghentak bukan hanya dari Inggris dan Amerika tetapi juga dari Jerman Barat, seperti Boney M. Saturday Night Fever pun hilang dan sedikit saja menjadi sebuah kenangan.

Dunia perfilman barat (baca: Amerika) pun dikuasai kisah-kisah heroik para tentara Amerika yang bertempur di Vietnam, namun film-film ini sebenarnya memilukan bagi rakyat Amerika yang belum bisa melupakan kekalahan mereka dari tentara Vietcong atau Vietnam Utara dan Skandal Water Gate yang melengserkan Nixon sebagai presiden Amerika. Film seperti Apocalypse Now dan First Blood merupakan pembuka akan film-film sejenis hingga akhir 80an.

Kerinduan kaum muda Amerika yang mencari jati diri dalam kehidupan jalanan yang membutuhkan banyak hiburan rupanya terbaca oleh para sutradara dan produsen film begitu melihat kehidupan kaum muda yang banyak menari dan bernyanyi dengan irama disco, hip hop, dan rock 'n roll di lorong-lorong temaram jalanan.  

Di awali th 83 dengan film drama musikal yang mengisahkan seorang wanita yang ingin menjadi penari tenar dengan gerakan ballet serta musik yang lebih menghentak. Dengan bumbu kisah percintaan dua insan film yang diberi judul Flashdance ini begitu mengguncang dunia.

Lagu What a Feeling soundtrack yang dilantunkan  Irene Cara yang demikian memukau lembut pada awal namun rancak dan menghentak di pertengahan betul-betul mengubah wajah perfilman awal 80an. 

Di negeri kita yang saat itu sedang gandrung Walkman pun tergila-gila dengan lagu ini. Termasuk penulis yang terpaksa ndlosor di Caruban karena lupa diri saat berwalkmanria dalam perjalanan ke Madiun dengan Honda CB 100.

What a feeling..... Tangkap layar Flashdance.
What a feeling..... Tangkap layar Flashdance.
Th 84 muncul lagi film drama musikal Breakdance dengan soundtrack Breakin' Film ini mengisahkan kehidupan kaum urban dari Amerika Selatan yang sering terlibat dalam perselisihan. Namun perselisihan mereka bukan dengan cara bak bik buk atau berkelahi hingga babak belur tetapi lewat adu kreasi dan gerak tari yang berbeda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun