Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Still Life Photography Memakai Gawai

20 Agustus 2019   16:42 Diperbarui: 20 Agustus 2019   16:54 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Latar yang kurang tepat mengaburkan kacamata. Dokpri

Agak sulit saya menerangkan arti still life photography apalagi menerjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia yang baku. Hanya bisa dijelaskan secara singkat yakni memotret atau memoto benda tak hidup (bukan benda mati) bisa menjadi tampak hidup dan secara jelas bisa menunjukkan fungsi atau kegunaannya sehari-hari. 

Memang semua benda tentu mempunyai kegunaannya masing-masing namun belum tentu ketika potret tidak bisa menunjukkan kegunaannya. Bisa dikatakan still life fotografi digunakan sesi pemotretan benda-benda untuk keperluan iklan.

Misalnya setangkai mawar merah yang merekah segar tergeletak di meja lalu kita memotretnya asal-asalan maka yang tampak adalah mawar merah saja tanpa sebuah arti yang jelas. Kecuali kita menaruh  di tempat yang tepat dan memoto dari sudut tertentu dengan memperhatikan pencahayaan dan latar belakang serta mengambil benda-benda di dekatnya yang terasa mengganggu untuk menjadi sebuah obyek yang menarik.

Perlengkapan pramuka. Dokpri
Perlengkapan pramuka. Dokpri
Cindera mata dari Thailand. Dokpri
Cindera mata dari Thailand. Dokpri
Latar yang kurang tepat mengaburkan kacamata. Dokpri
Latar yang kurang tepat mengaburkan kacamata. Dokpri
Ada pendapat still life fotografi merupakan jenis fotografi yang paling mudah karena tidak membutuhkan perlengkapan yang banyak selain kamera itu sendiri serta tak perlu ruang studio. Pendapat ini benar juga, tetapi tanpa memperhatikan pencahayaan dan sudut pengambilan yang pas tentu hasilnya kurang mempunyai nilai seni. Pencahayaan yang kurang atau lebih tentu akan mengubah warna asli benda tersebut. 

Jenis still life fotografi biasanya hanya penulis gunakan untuk memoto cincin kawin, buket pengantin wanita, perangkat lamaran, dan makanan serta buah-buahan. Untuk dua jenis terakhir bisa juga termasuk foodtografi.

Kali ini saya mencoba still life fotografi dengan menggunakan gawai namun tetap saja diatur kecepatan dan pencahayaannya. Kali ini penulis memakai kecepatan 200 dan pencahayaan otomatis. Obyek pilihan penulis adalah benda-benda sehari-hari yang sudah lama sehingga tampak adanya keretakan, sedikit dekil, atau kusam sehingga cukup mengganggu detil benda. Lokasi pemotretan hanya di ruang tamu yang cukup pencahayaannya dari sinar matahari.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Sudut dan pencahayaan yang kurang tepat kotak coklat dan sebuah coklat menjadi tidak jelas. Dokpri
Sudut dan pencahayaan yang kurang tepat kotak coklat dan sebuah coklat menjadi tidak jelas. Dokpri
Sebenarnya obyek yang penulis foto adalah makanan yang kami jual secara daring. Namun kuatir dianggap sebagai iklan maka cukup benda-benda yang pernah dipakai penulis.

Semoga bisa berguna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun