Melihat tingkah pola anaknya, Sang Hyang Tunggal marah dan mengusir mereka berdua dari kahyangan. Sang Hyang Antaga dengan wajah buruk dan mata melotot dikirim ke bumi menjadi Togog dan selalu mendampingi mereka yang berambisi menjadi penguasa dalam hal ini adalah Kurawa.Â
Kurawa pun selalu dibela oleh para raksasa kejam yang dalam gambar di belakang Jokowi dan Prabowo digambarkan sebagai Buto Geni. Buto Geni merupakan perwujudan dari mereka yang pikirannya terbakar ambisi untuk berkuasa. Togog juga didampingi oleh tokoh bernama Bilung yang menggambarkan orang bodoh dan banyak omong serta penuh ambisi menjadi pembantu Kurawa.
Sang Hyang Ismaya menjadi Semar atau Sang Badranaya dikirim menjadi pengasuh dan penasihat bagi mereka kelompok kanan yang berusaha menciptakan kedamaian dan pembangunan di Amarta, dalam hal ini adalah Pandawa Lima. Sebagai seorang ayah di Karang Kedampel, Semar selalu dibantu oleh tiga anaknya, yakni Gareng, Petruk, dan Bagong.Â
Gareng menggambarkan orang pendek yang cekatan dalam budaya Jawa dikenal dengan srunthal-srunthul. Petruk dengan kaki, tangan, dan hidung panjang menggambarkan orang yang berpikir panjang sebelum mengerjakan sesuatu, tetapi juga menggambarkan mereka yang cerewet.
Sedang Bagong dengan bentuk tubuh yang hampir bulat semua menggambarkan mereka yang kurang pandai. Budaya Jawa mengatakan Bagong adalah plenggang-plenggong, maka dari itu selalu ditempatkan agak di belakang. Namun bukan berarti diabaikan.
Gunungan
Gunungan di antara Togog dan kawan-kawan serta Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong merupakan gambaran Nusantara negeri kita tercinta yang gemah ripah loh jinawi tata tentrem kertaraharjo. Indonesia yang subur makmur, tenteram dan damai.
0 0 0 0
Suatu saat mungkin kita akan menjadi Togog, Buto Rambut Geni, dan Bilung atau Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Usaha membangun Amarta dan mengembalikan kejayaan Astina adalah hal yang utama bagi Pandawa yang didampingi Punakawan yang merupakan abdi dalem dari kelompok masyarakat kecil. Seperti kita yang berusaha membangun negeri ini.
Salam budaya
Rahayu.... rahayu....