Usai sudah perjalanan menembus belantara keheningan diri. Perjalanan yang kadang sangat melelahkan kala harus menuruni lembah curam dan menyusuri sungai lalu kembali menapak tebing terjal dengan jurang menganga.
Udara yang sejuk memang senantiasa menemani kala penuh kepasrahan menjalani kehendak hidup ini. Sekali pun mentari dengan tajam menghujamkan sinarnya namun untuk membakar semangat tuk terus melangkah.
Rasakanlah semilirnya hembusan  sang bayu yang menemani perjalanan ini dan membuai membuang kepenatan yang ada. Setapak melangkah di pinggiran bentangan kali yang terus menyanyikan gemerciknya air yang menabuh bebatuan dengan lembut.
Hilang sudah semua kelelahan, kala kita menemukan mata air surgawi yang deras mengalir di antara bebatuan tebing hati yang tergerus lembut membentuk nurani kita.
Biarlah percikan air terus membasahi dan menyegarkan jiwa ini. Biarlah air ini mengalir dan membersihakan jiwa. Biarlah air ini diam kala membentuk telaga biru di kedalaman lubuk hati ini. Biarlah air terus mengalir di liuk likunya hidup dan bermuara di kehidupan kita dengan riak gelombang yang tenang.