Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Avengers: Endgame" Vs Ulangan Harian

24 Mei 2019   12:35 Diperbarui: 24 Mei 2019   13:01 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Avengers : Endgame)

"buat yang udah nonton, plis jangan spoiler dulu"

(Ulangan Harian)

"eh bro... yang keluar di ulangan bagian mana aja?"

***

Lebih kurang sebulan berlalu film Avengers: Endgame tayang di bioskop tanah air. Namun demikian, film ini masih nangkring di bioskop hingga hari ini. Seandainya tak ada kegaduhan pemilu, mungkin saja demam Avengers masih panas tinggi sampai sekarang. Tak bisa dipungkiri bahwa film ini sukses memainkan emosi penontonnya. Marvel Cinematic Univers (MCU) sukses menutup 11 tahun perjalanan filmnya dengan epic.

Sebelum tayang perdana tanggal 24 April lalu, antusias masyarakat begitu besar. Sampai-sampai muncul fan theories. Beberapa orang bahkan rela maraton menonton film-film MCU mulai dari Iron Man sampai Captain Marvel sebagai pemanasan. Tak heran seluruh bioskop penuh sesak pada tanggal itu. Banyak orang memilih menonton di hari pertama supaya tidak terkena efek bocoran (spoiler) film. Spoiler adalah sesuatu yang dihindari oleh sebagian orang karena bisa mengurangi sensasi kejut dari film. Bagi fans garis keras spoiler haram hukumnya.  

Di sela kerja kelompok spoiler kadang jadi salah satu topik. Dokpri
Di sela kerja kelompok spoiler kadang jadi salah satu topik. Dokpri

Fenomena ini bertolak belakang dengan keseharian siswa saat ulangan harian. Alih-alih belajar, mereka malah menunggu spoiler soal dari kelas sebelah yang duluan ulangan. Mengapa ulangan harian tidak semenarik film Avengers: Endgame? Jawabannya: karena pelajaran di sekolah tidak memberi ruang imajinasi dan rasa ingin tahu bagi siswanya. 

Di tingkat SMA, setidaknya ada 15 mata pelajaran yang harus dicerna siswa dalam satu tahun ajaran. Untuk beberapa mata pelajaran jumlah Kompetensi Dasar (KD) yang harus diajarkan kira-kira ada 10. Lebih dalam lagi, untuk 1 KD saja bisa beragam sub materi. Kalikan jumlah sub materi yang ada dengan 15 mata pelajaran tersebut. Cukup membuat goresan-goresan halus di kening siswa. Siswa belum sempat berimajinasi dan menelusuri rasa ingin tahu pada satu pelajaran, sudah ditimbun dengan pelajaran lainnya. 

Tidak ada kurikulum di mana pun yang memasukkan kompetensi dasar tentang Avengers: Endgame. Namun, banyak orang paham betul tentang film itu. Mereka memahami sendiri film itu karena mengikuti rasa ingin tahu yang besar. Lantas mengapa siswa kita harus menguasai begitu banyak mata pelajaran? Mengapa siswa tidak diberi ruang untuk menguasai hal yang ia sukai secara mendalam? Bukankah sekelas profesor saja hanya bisa menguasai satu bidang? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun