Ketika Salah dinyatakan cidera dan tak mungkin tampil maksimal, Kloop tampaknya pasrah. Bayangan kegagalan di EPL setelah minggu kemarin kembali direbut Manchester City sepertinya menyeruak ke permukaan.
Moh Salah sebenarnya tetap ingin tampil demi sebuah prestasi yang tak mungkin terulang. Namun Kloop memandang Salah adalah aset masa depan.
Sebaliknya optimisme tinggi diusung Barca dengan pasukan terlengkapnya. Berbekal kemenangan telak 3 - 0 di kandang ternyata amat sulit menembus daerah pertahanan Liverpool yang menggemakan You are never walk alone.
Messi yang di menit ke dua sedikit manja minta perhatian wasit justru sering tak mendapat dukungan dari lini ke dua. Suarez pun tampak frustrasi.
Penguasaan bola di atas 55% sejak menit 17 membuat YNWA semakin membuat Barca tak tahu harus berbuat apa. Tusukan-tusukan tajam sebagai asist tuk Suarez tak terlihat menarik.
Sejak gol pertama Origi di menit kev7, sebenarnya Barca terus berusaha mengambil alih penguasaan bola. Tapi tak kerjasama lini dua dan depan seperti permainan langka dan aneh.
Sulit mengatakan siapa sebenarnya yang paling bertanggungjawab atas lumpuhnya pasukan Barca ini.
Goal ke dua dan tiga yang diceploskan Wijnaldum di menit 54 dan 56 semakin memporakporandakan mental Barca.
Sebenarnya pada menit 82 ada kesempatan Barca mengubah nasib ketika mendapat kesempatan tendangan bebas yang ditembakan Messi. Namun rupanya Messi yang malam ini tak bisa tampil maksimal hanya bisa menunduk lesu apalagi 4 menit sebelumnya gol ke 4 sudah terjadi.
Tambahan 5 menit sebagai injury time rupanya tak menolong Barca menghadapi badai lantunan You are never walk alone yang meruntuhkan Barca.
Akankah Liverpool bisa mencetak sejarah baru setelah 15 tahun yang lalu. Ataukah Ajax yang tampil di depan.
Kita lihat dini hari nanti apakah Ajax akan menyusul Liverpool.