artinya:
Kami ucapkan terimakasih
Diperkenankan berkumpul di sini
Merasa berbahagia dan bersyukur
Teman kompasianer
Mendapat berkah kerukunan dari Allah
Cinta kasih yang merambat
Melimpah karena kasih Tuhan
Penulis sendiri hanya mengikuti dengan rengeng-rengeng (bahasa Indonesianya apa ya...?) untuk sekedar membantu supaya tidak keliru.
Hal yang cukup membuat suasana menjadi renyah dan gayeng adalah kesdiaan Mbak Tamita Wibisono ikut sesekaran dengan melantunkan tembang macapat Mijil. Weeeh...sungguh mengejutkan ternyata Mbak Tamita suaranya cukup lembut dan mendayu, menurut Mbak Lilik Sinden dan Mas Supriyono jika wajah seseorang, suara Mbak Tamita adalah babyface. Ternyata Mbak Tamita memang jago sesekaran sejak belajar pertama kali saat kelas 5 SD. Hanya saja kurang terbiasa tampil.
Saat itu kami memang bukan hanya melantunkan sesekaran macapatm tetapi sebagai hiburan juga melantunkan tembang-tembang campursari di antaranya Wuyung, Aja Lamis, dan Nyidam Sari.
Ketika kami melantunkan sesekaran tembang macapat dan campursari, Mas Rahab Ganendra didapuk bagian moto, sedang Mbak Aridha mendengarkan di ruangan lain. Sungguh gayeng marem.
Masih ada lanjutannya....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H