Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tebarkan Senyuman Manis

17 Maret 2019   17:40 Diperbarui: 17 Maret 2019   18:11 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semakin cantik dengan senyuman. Dokpri
Semakin cantik dengan senyuman. Dokpri

Hidup itu berat. Tapi dengan senyuman yang manis maka beban pun jadi lebih ringan untuk dikerjakan.
Hidup itu untuk bahagia. Maka tak ada faedahnya hanya bekutat pada kesedihan. Kalo kita sedih maka orang lain pun akan ikut sedih. Jika orang lain sekedar sedih masih bisa dimaklumi. Namun bila orang lain menjadi kecewa karena kita murung atau malah cemberut tentu sangat disesalkan.

Makin gagah dengan senyuman. Dokpri
Makin gagah dengan senyuman. Dokpri
Makin suci dengan senyuman. Dokpri
Makin suci dengan senyuman. Dokpri
Cakepkan kalo tersenyum? Dokpri
Cakepkan kalo tersenyum? Dokpri
Tersenyumlah dengan manis agar orang lain merasa gembira saat bersua dan berbincang dengan kita.Kekecewaan, kesedihan, duka lara memang dinamika perasaan setiap orang dalam mengarungi kehidupan. Maka tetaplah bisa dan mau tersenyum dengan manis bagi semua orang.Namun janganlah tersenyum kala orang lain sedang bersedih atau mengalami musibah. Tapi hiburlah dengan kelembutan yang bisa membuat orang lain menjadi tersenyum bahagia.

Bandingkan dengan yang tidak tersenyum. Dokpri
Bandingkan dengan yang tidak tersenyum. Dokpri
Tak terlihat susah dengan senyum manisnya. Dokpri
Tak terlihat susah dengan senyum manisnya. Dokpri
Jangan suka menyeringai dan membuat orang lain memandang dengan ngeri.  Hanya Dwarapala dan Betara Kala yang suka melakukan itu. Sehingga membuat orang lain bergidik. Takut

Kalo menyeringai akan seperti ini. Dokpri
Kalo menyeringai akan seperti ini. Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun