Dengan berbekal sebatang lidi yang diayunkan untuk memukul capung yang sedang terbang. Agak kejam juga. Tapi itulah mainan kami anak-anak desa setelah lelah mencari rumput untuk makan ternak atau mencari kayu bakar untuk emak memasak atau mencari belut atau memancing  lele dan wader di sungai batas desa. Semua dilakukan dengan penuh keceriaan bersama.
Tariannya yang lincah menggodaku untuk memburunya. Bukan dengan lidi dan getah seperti pada saat aku masih kecil. Tetapi berburu dengan smartphone. Sedikit kuabaikan tapi bukan berarti tak peduli rekan guru yang sedang istirahat dan para siswa yang beranjak pulang karena sekarang hari sabtu.
Kehadiran saya rupanya mengganggu waktu istirahat capung yang sedang hinggap di pucuk kuncup teratai. Ia pun terbang. Aku pun mengejar. Saat hinggap pun lalu jepret-jepret. Gocha! Kena deh. Hobi terpuaskan. Masa lalu indah terkenang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H