Bukanlah hitam pakaian dan tubuh karena lumpur yang melekat.
Bukan pula hitam kulit karena sinar mentari yang menyengat.
Bukan juga karena sisa malam masih melekat saat berangkat dan tubuh masih terasa penat.
Buang gulma. Dokpri
Tubuh yang terus berjuang agar hidup ini terus terawat.
Dokpri.
Dokpri
Dua minggu pula aku tidak ke sini bahkan sekedar menengok.
Kini kudatang dengan sekeranjang penganan tuk sekedar penghibur tubuh-tubuh menjelang renta yang terus bekerja.
Sekuntun senyum ceria kebahagiaan yang kuterima saat kusapa dengan kamera.
Jepret....jepret...betapa bahagianya mereka saat kulihat menyantap lauk ikan sepat.
Dokpri
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!