Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kidung Wahyu Kalaseba ( Syech Siti Jenar )

12 Februari 2019   22:30 Diperbarui: 13 Februari 2019   06:47 4440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Kidung Wahyu Kalaseba yang merupakan gubahan Syech Siti Jenar salah satu penyebar p0agama Islam di Jawa, bagi masyarakat Jawa terutama pengikut aliran Kepercayaan (ada juga yang menyebut Kebatinan) masih sering dilantunkan pada saat-saat tertentu. Terutama usaat melakukan ritual penenangan diri secara pribadi maupun kelompok.

Menenangkan diri bukan berarti menjauhkan diri dari kehidupan bermasyarakat namun lebih berarti menghidarkan diri dari hal-hal yang bersifat duniawi terutama menjauhkan dari nafsu keinginan tak terkendali (berkuasa) yang dapat menimbulkan perselisihan di masyarakat.

Panggilan hati menjadi pemimpin untuk membawa kesejahteraan bagi masyarakat adalah panggilan luhur. Namun kala nafsu untuk berkuasa lebih utama maka hanya membawa perpecahan dan petaka.

Di bawah ini adalah syair dan terjemahan Kidung Wahyu Kalaseba:

 Wahyu Kalaseba

Rumeksa ingsun laku nista ngaya wara

Kelawan mekak hawa, hawa kang dur angkara

Senajan setan gentayangan, tansah gawe rubeda hingga pupusing jaman

 

Kujaga diriku dari perbuatan nista semau hati

dan menekan hawa nafsu angkara murka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun