Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pesan Dwarapala Singosari

6 Februari 2019   20:52 Diperbarui: 6 Februari 2019   20:58 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai warga Arema alias Arek Malang asli, tentu saja saya bangga pada nenek moyang kami. Maka, sebulan sekali mengunjungi candi-candi yang merupakan makam nenek moyang kami yakni raja-raja Singosari. Tak peduli kami keturunan Ken Arok, Tunggul Ametung, atau Empu Gandring.

Minggu, 3 Februari 2019 kemarin kami (berdua) ke Candi Singosari dan wilayah perbatasan keraton dengan Candi Sumber Awan.  Wilayah perbatasan ini dijaga oleh dua Dwarapala. Di dekat Dwarapala ini kami menyalakan dupa dan mengheningkan cipta supaya negeri ini aman.

Bakar dupa. Dokpri
Bakar dupa. Dokpri
Selesai mengheningkan cipta, saya pamit dan moto Sang Dwarapala. Ketika mau salaman eh ternyata dua jari tangan kanannya menyatu. Setengah kaget dan bertanya dalam hati apa artinya.Ketika di Dwarapala sisi kanan, ternyata tangan kanannya pegang lutut. Artinya apa?

Juri kunci bilang 'kita harus kerja sampai lutut teklokn alias capai'

Hla kenapa Dwarapala kiri kok dua jari kanannya menyatu dan membentuk angka dua?

Menyeringai mengingatkan jangan salah pilih. Dokpri
Menyeringai mengingatkan jangan salah pilih. Dokpri
Saya pun semedi lagi dan dapat jawaban dari nenek moyang 'tuk jadi pemimpin harus berdua tidak boleh jomblo' Apalagi sampai lingganya tergeletak tak terpakai.
Lingga tergeletak. Dokpri
Lingga tergeletak. Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun