Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Karena Laut, Kami Bertahan Hidup

11 Desember 2018   10:10 Diperbarui: 11 Desember 2018   10:19 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada masa kini, kepala desa atau lurah dijabat seorang wanita bukanlah hal yang aneh. Namun di wilayah yang paternalistis seperti di daerah pesisir sungguh luar biasa. Apalagi bisa mengubah pola pikir dan menggerakkan seluruh lapisan masyarakat untuk memajukan desanya dari berbagai sisi.

Pantai Binor yang berpasir hitam dan lima tahun lalu terkesan kumuh dan jorok memang kurang menarik bagi wisatawan. Dikatakan jorok karena warga sering membuang sampah dan di sepanjang tepi pantai pada saat pagi hari  dijadikan tempat BAB warga desa yang kebanyakan belum mempunyai tempat MCK yang memadai. 

Tergerak untuk menjadikan pantai yang bersih agar menarik wisatawan maka setiap pagi setelah sholat subuh, Ibu Hj. Chostifah berdiri di tepi pantai untuk menghadang dan mengingatkan warga untuk BAB di kamar kecil masing-masing atau di MCK yang telah disediakan.

Setelah tiga tahun menjabat sebagai lurah dan tak pernah jemu menghadang mereka yang akan BAB, akhirnya Pantai Binor menjadi bersih sehingga menarik wisatawan. Apalagi pihak PT. PJB UP -- Paiton juga telah mengadakan penghijauan dengan menanam cemara laut dan hutan bakau (mangrove) yang kini telah menampakkan keindahannya.

Di sisi lain, Ibu Hj. Chostifah sebagai seorang wanita ingin kaum hawa di desanya juga terlibat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Beliau tidak ingin, para wanita hanya duduk-duduk ngerumpi omong kosong pada saat para pria melaut mencari ikan. Beliau pun merangkul dan mengajak para wanita melalui Posyandu, Pokja 3 PKK, dan Fatayat NU yang disebutnya sebagai Srikandi Desa Binor untuk meningkatkan ketrampilan dan ekonomi keluarga dengan membuat greenhouse yang ditanami sayuran yang bisa untuk memenuhi dan meningkatkan kebutuhan gizi keluarga.

Untuk kegiatan ini, 20 orang Srikandi telah dilatih untuk pembenihan dan pembibitan sayuran yang akan ditanam di 1 unit greenhouse yang telah dibangun pihak PT. PJB UP -- Paiton. Kegiatan ini merupakan program yang disebut Posyandu Berketahanan Iklim (POSTAKLIM).

Selain itu, anggota Posyandu Berketahanan Iklim (POSTAKLIM) juga dilatih membuat aneka camilan dan minuman herbal yang bisa dijual di lapak-lapak yang telah disediakan pihak PT. PJB UP -- Paiton. Lapak-lapak ini dibuka di tepi Pantai Binor pada hari minggu dan hari libur saat banyak wisatawan.

Produksi para Srikandi Desa Binor (dok. pribadi)
Produksi para Srikandi Desa Binor (dok. pribadi)
Mencicipi makanan hasil olahan para Srikandi. (dok. pribadi)
Mencicipi makanan hasil olahan para Srikandi. (dok. pribadi)
Johan Oktariyanto

Lelaki muda yang baru berusia 35 tahun lulusan SMA ini pada awalnya adalah seorang karyawan atau tukang las dari salah satu perusahaan rekanan PT. PJB UP -- Paiton. Melihat kehidupan dan perekonomian warga Desa Binor yang belum sejahtera, ia pun memutuskan meninggalkan pekerjaannya untuk melakukan aksi nyata dan menjadi pioneer mengubah pola pikir masyarakat untuk hidup lebih baik dan sejahtera tanpa merusak alam.

Seperti halnya Ibu Hj. Chostifah sebagai lurah bisa menjadi penggerak bagi masyarakat Desa Binor, demikian juga Johan Oktariyanto bisa menjadi penggerak bagi kaum pria atau nelayan Desa Binor dengan bekerjasama dengan pihak PT. PJB UP -- Paiton dalam program Rehabilitasi Pantai dan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir disingkat RANTAI PASIR.

Aksi nyata yang telah dilakukan oleh Mas Johan ini adalah kampanye mencari ikan berkelanjutan, artinya tidak merusak alam sehingga kehidupan ikan di laut tetap terjaga. Ini dilakukan dengan caratidak dengan menggunakan bom ikan atau bondet dan jaring pukat tetapi dengan cara memakai bubu atau wuwu untuk menjebak ikan. Selain itu membuat rumpon atau rumah ikan ( apartement fish ) sebagai tempat tinggal ikan. Hal yang amat menarik lainnya, Mas Johan menjadi inisiator Desa Binor menjadi daerah tujuan wisata bahari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun