Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Topeng dan Kepalsuan

23 Oktober 2018   19:03 Diperbarui: 28 Oktober 2018   10:39 945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Topeng adalah penutup wajah atau muka yang menggambarkan tokoh imajiner dalam sebuah lakon cerita klasik, tradisional, dan melegenda yang dituangkan dalam wujud seni tari. ( mbah ukik )

Tari topeng dan topeng banyak dikenal masyarakat, dalam kisah-kisah rakyat di tanah Jawa lewat sendratari seperti kisah Ande-ande Lumut dan Klenthing Kuning yang merupakan perwujudan dari kisah Panji Asmara Bangun dan Dewi Sekartaji dari Kerajaan Jenggala. Reog Ponorogo tentang pergolakan di Kerajaan Bandarangin, atau kisah-kisah pergolakan Kerajaan Turyanpada dan Kanjuruhan dari Malang.

Semua tokoh dalam kisah ini, digambarkan secara imajiner oleh pencipta tari (siapa?) sesuai dengan karakter masing-masing. Tokoh wanita cantik dan lemah lembut biasanya digambarkan atau diwujudkan pada topeng berbentuk wajah lonjong, hidung mancung, mata memandang ke bawah, rambut terurai rapi, dan warna topeng putih, kuning, atau hijau. Tokoh pria gambarannya sama hanya diberi kumis yang rapi.

Tokoh pendeta, brahma, atau sesepuh digambarkan dengan bentuk lonjong maupun bulat, bermata sayu dan berwarna kuning emas atau tidak diwarna. Tidak berwarna artinya semua detail yang ada pada topeng adalah ukiran.

Penampilan seniman tari topeng dari kelompok Malang Dance dan Padepokan Seni Mangun Darmo
Penampilan seniman tari topeng dari kelompok Malang Dance dan Padepokan Seni Mangun Darmo
Dokrpi
Dokrpi
Tokoh antagonis biasanya wujudnya bulat, mata melotot, hidung panjang, mulut menyeringai, gigi besar, kumis dan rambut kurang rapi atau bahkan awut-awutan, dan berwarna merah atau merah muda. Tapi ada juga yang berwarna putih yang menggambarkan tokoh tidak tegas alias ikut-ikutan.

Para wadyabala biasanya atau lebih banyak berbentuk bulat, mata sedikit melotot, hidung biasa bahkan kadang pesek, warna wajah antara merah dan coklat muda, kadang berkumis kadang tidak, serta rambut kurang rapi.

Para pembantu (Mbok Emban) wajah bulat, hidung pesek, kadang tanpa alis, mulut sedikit menyeringai, gigi tonggos, bahkan kadang tanpa dagu, serta warna wajah coklat muda seperti orang tanpa tata rias muka.

Ada juga tokoh-tokoh yang digambarkan dengan topeng hewan karena sifat dan karakternya seperti topeng naga, macan, kera, atau banteng.

Putri-putri Kerajaan Turyanpada (sekarang Turen Malang )
Putri-putri Kerajaan Turyanpada (sekarang Turen Malang )
Satria dan Mbok Emban
Satria dan Mbok Emban
0 0 0 0

Pada awalnya topeng lebih banyak dibuat dari kayu. Karena harga kayu semakin mahal, kini topeng juga terbuat dari plastik dan fiber, selain karena bisa dibuat secara massal dan harganya pun relatif murah. Tetapi para penari dan kolektor masih lebih menyukai yang terbuat dari kayu.

Topeng yang merupakan bagian yang tak lepas dari karakter sang tokoh yang digambarkan dan sering ditampilkan dalam pentas sendratari yang bercahaya remang dan bersuasana mistis dan magis, sering dianggap topeng telah diisi atau disebul di mana ada roh yang tinggal di dalamnya. Alasan inilah yang membuat sebagian masyarakat beranggapan bahwa topeng adalah benda yang syirik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun