Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kabut Tipis di Jalan Hidupmu

6 September 2018   06:05 Diperbarui: 6 September 2018   07:25 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ranu Regulo. Dokpri

Bukankah engkau sudah melihat mentari memancarkan sinarnya di sela-sela ilalang yang merunduk dengan setetes embun di ujungnya

Bukankah embun itu membiaskan sinar mentari seperti intan yang kau dambakan gemerlapnya dalam hidupmu

Mengapa engkau masih mengkhawatir mendung yang numpang lewat melihat keindahan telaga kehidupanmu

Biarlah seberkas cahaya tetap memancar di tengah mendung yang segera pergi dibawa bayu ke ujung dunia sana yang dingin

Biarlah bayu akan mengubah mendung menjadi hujan yang akan menebarkan tetes-tetes embun di padang ilalang yang harus kau tempuh

Melangkah dan berjalanlah di antara dinginnya kabut pagi dan hangatnya mentari pagi yang sebentar lagi akan membakar semangat hidupmu

Jangan kau risaukan lagi mendung dan teriknya mentari yang silih berganti menyelimuti hidupmu

Bukankah kicau kutilang di dahan pinus lebih indah daripada kegundahan dirimu

Bukankah kepak gagak tak pernah membawa berita duka selain nyanyian serak sukacita bersama prenjak yang menari merdu

Mentari kini di atas kepalamu, menguasai hidupmu

Tapi sang bayu membawa mendung tebarkan kabut tipis mengembalikan segarnya hidupmu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun