Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Tips Aman Mudik dengan Kendaraan Pribadi

9 Juni 2018   20:12 Diperbarui: 9 Juni 2018   20:15 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengingat atau pemberitahuan sebaiknya dengan rambu. dokpri

Pulang kampung saat lebaran untuk berkumpul bersama handai taulan sudah menjadi tradisi yang terus berkembang di tanah air. Kemajuan ekonomi yang demikian pesat selama 20 tahun terakhir sehingga kemakmuran dan kesejahteraan  masyarakat terasa cukup merata. Salah satu indikasinya adalah jumlah pemilik kendaraan pribadi ( motor dan mobil ) semakin meningkat pula jumlahnya.  Hal ini tentu saja semakin membawa dampak macetnya lalu lintas di jalan raya hamper di semua kota. Apalagi, saat masa mudik menjelang dan sesudah hari Idul Fitri dan pada masa akhir tahun. Sekalipun yang terakhir ini belum begitu terasa gaungnya.

Penambahan jalan bebas hambatan atau jalan tol serta pelebaran jalan nasional dan antar propinsi sudah dilakukan untuk mengurai dan mengurangi kemacetan sudah banyak dilakukan. Tetapi masih saja di banyak titik terjadi kemacetan yang tentu saja semakin menjadi beban ekonomis dan psikologi  tersendiri bagi pemudik.

Beban ekonomis karena beaya yang dikeluarkan untuk pemakain bahan bakar kendaraan semakin banyak demikian juga beaya konsumsi meningkat pula selama perjalanan. Berdasarkan pengalaman penulis selama mudik di tahun-tahun sebelumnya, harga makanan dan minuman yang dijual di tempat umum cenderung naik antara 10 -- 35% dari harga biasanya. 

Jangan melakukan seperti ini/dokpri
Jangan melakukan seperti ini/dokpri
Beban psikologi: ingin segera sampai di tujuan, capai dan lelah menghadapi kemacetan,  sulitnya mendapat tempat yang nyaman dan untuk istirahat ( termasuk di rest area, SPBU, maupun di lahan parker rumah makan ). Di tambah lagi pada saat ini cuaca sedang menuju ke puncak musim kemarau di mana suhu siang hari, apalagi di jalan raya termasuk tol, suhu bisa mencapai 33C.

Untuk mengurangi beban ekonomi dan psikologi agar perjalanan kita aman dan nyaman pada saat mudik, ada beberapa tips yang bisa kita lakukan:

Untuk keperluan pribadi dan keluarga:

  • Bawa bekal makanan dan minuman secukupnya untuk keperluan selama perjalanan. Untuk menghindari banyaknya pengeluaran jika harus makan di rumah makan.
  • Gunakan pakaian santai tanpa perhiasan mencolok.
  • Persiapkan obat-obatan pribadi, P3K, dan kartu BPJS.

Jangan coba-coba menyalip jika jalan sempit/dokpri
Jangan coba-coba menyalip jika jalan sempit/dokpri
Untuk kendaraan pribadi:
  • Siapkan kendaraan dengan baik ( periksa rem, tekanan udara ban, AC, radiator, kampas kopling, wiper, dan kelistrikan )
  • Isi BBM dengan penuh.

Dalam mengemudi kendaraan, selain tertib dan menjalankan aturan berkendara dan berlalulintas secara umum. Ada juga hal yang sering dilupakan atau diabaikan para pengemudi :

  • Jangan menyalip terutama menerobos dari sebelah kiri dengan melewati bahu jalan. Apalagi di jalan tol.
  • Beri kesempatan pada kendaraan lain. Termasuk ketika ada kendaraan yang berusaha menerobos kita.
  • Jangan melewati batas kecepatan maksimum sekalipun di jalan tol yang tidak ramai. Untuk di jalan tol jangan pula di bawah batas minimum. Biasa antara 60 -- 100km perjam.
  • Siapkan kartu e-Tol.
  • Jika menggunakan Google Map, siap keluarga sebagai pemandu.
  • Konsentrasi terus ke depan, termasuk saat melaju di jalan tol yang seharusnya bebas hambatan. Sebab kadang ada hal yang tak terduga menjadi penghambat perjalanan kita. Misalnya: penyeberang jalan!

Penyeberang liar Tol Ngawi - Wilangan/dokpri
Penyeberang liar Tol Ngawi - Wilangan/dokpri
Melompat pembatas seenaknya. dokpri
Melompat pembatas seenaknya. dokpri
Berdasarkan pengalaman penulis dalam memacu di jalan tol, ada beberapa hal yang sering membuat penulis heran dan kuatir:
  • Adanya umbul-umbul ( penghias: ? ) yang tak perlu di pasang di awal dan ujung jalan tol. Bahkan ada yang hamper roboh karena hembusan angin yang cukup kuat. Tol Ngawi -- Wilangan.
  • Adanya banner pengingat untuk pengemudi yang dipasang tidak sempurna di jembatan di atas jalan tol. Tol Ngawi -- Wilangan dan Gempol -- Surabaya dan sebaliknya.
  • Kendaraan petugas pelayanan jalan tol yang kadang berjalan bukan di jalur sebenarnya.
  • Penyeberang jalan liar yang seenaknya menyeberang dengan santai. Tol Ngawi -- Wilangan dan Gempol -- Surabaya.
  • Hal-hal ini tentu perlu menjadi perhatian khusus bagi pengelola jalan told an aparat yang bertugas.

Pengingat atau pemberitahuan sebaiknya dengan rambu. dokpri
Pengingat atau pemberitahuan sebaiknya dengan rambu. dokpri
Umbul-umbul tak perlu kadang malah mengganggu. Apalagi pemasangan yang tidak sempurna.dokpri
Umbul-umbul tak perlu kadang malah mengganggu. Apalagi pemasangan yang tidak sempurna.dokpri
Catatan dan tips di atas, tentu bisa dilengkapi para pembaca yang sering atau pernah mengemudi kendaraan di jalan raya dan jalan tol. Baik saat liburan atau mudik.

Selamat bermudikria. Berkumpul bersama handai taulan di kampung halaman. Semoga hari raya kali ini membawa kesan yang lebih membahagiakan.

Rahayu....rahayu...rahayu....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun