Salah satu hasil bumi atau pertanian Desa Ngadas, Kabupaten Malang adalah kentang. Memang, lahan yang subur di Ngadas bukan hanya baik untuk kentang saja, tetapi juga menghasilkan kacang kercis, kubis, dan daun bawang (brambang prey). Namun, kentang lebih banyak ditanam karena awet untuk disimpan lebih dari sebulan daripada sayuran serta diservikasi alias penganekaragaman makanan pokok masyarakat sudah berubah ke lidah Eropa.Â
Kalau sebelum tahun 70an, kentang lebih dikenal sebagai makanan orang Belanda. Sedang masyarakat kita makanan pokoknya lebih banyak ketela pohon dan jagung. Bahkan nasi masih cukup mahal berdasarkan daya beli masyarakat saat itu.
Sekali waktu jika anda berkunjung ke salah satu kerabat atau teman, maka jangan kaget bila dijamu dengan sajian sederhana berupa kentang krawu seperti pada gambar di atas sendiri.
- Bahan : Â
- Kentang 1kg.
- Parutan setengah buah kelapa.
- Garam.
- Cara memasak :
- Kupas kentang dan belah bila ukurannya lebih dari sekepal, cuci, dan rebus selama 15 menit dengan nyala api sedang.
- 5 menit menjelang masak taburkan setengah sendok garam atau sesuai selera.
- Parut kelapa lalu tanak selama 10 menit dengan nyala api sedang.
- Setelah kentang masak dan tiriskan kelapa.
- Penyajian :
- Taruh di piring dan taburi dengan parutan kelapa.
- Nikmati kala kentang krawu masih hangat. Tapi tak ada salahnya disajikan saat sudah dingin.
- Catatan:
- Pencampuran garam bisa pada kentang atau parutan kelapa. Sesuai selera.
- Kentang krawu bisa dinikmati dengan lauk sambel tempe, sayur, serta ikan asin (bakar atau goreng). Sesuai selera pula.
Tertarik? Silakan mencoba.........
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI