Karena selalu batal, maka pertengahan Juni 2013 kami mencoba berpetualang ke luar dari batas pantai di Pulau Sempu di Pantai Sendang Biru, Malang Selatan. Dengan menyewa perahu kecil nelayan seharga Rp 400,000,- saja, kami mencoba sensasi goyangan gelombang tahta Nyi Roro Kidul.
Setelah 40 menit menikmati alunan gelombang setinggi 2m, tiba-tiba perahu bocor. Sepuluh menit kemudian mesin mati! Takut? Ya tentu saja.... Terjebak di lautan pasir masih bisa berlari. Terjebak di tepian Lautan Hindia sungguh tak pernah kami bayangkan! Istri dan ketiga putri kami sudah habis isi perutnya. Sinyal HT dan HP naik turun.
Pertengahan Juli 2014
Kali ini, perjalanan kami sebenarnya tidak terlalu jauh. Tetap di sekitar Gunung Bromo. Bukan untuk bersenang-senang selain hanya untuk melepas kejenuhan menghadapi tugas harian. Niatnya hanya untuk menemui kerabat. Biasanya kami naik sepeda motor. Entah mengapa kok berubah pikiran naik sedan lawas yang telah berumur 12 tahun. Baru berjalan sekitar 30km, mendadak radiator bocor. Padahal saat itu berada di pinggiran hutan di Penanjakan. Untunglah kami membawa HT, lalu lewat komunitas K.U ( Kamling Udara ) kami mohon bantuan untuk dibawakan sebotol air.
Gayung bersambut, seorang Komandan Korem di Nongkojajar, Pasuruan segera menanggapi. Lewat HT pula, rekan kami dari Desa Wonorejo langsung mengirim air yang kami perlukan.
Sekali lagi, lewat kasih sesama yang tak pernah memandang siapa kami, Tuhan telah menolong dan menyelamatkan kami.
Tiga kisah di atas, hanya sebagian dari pengalaman kami yang senang berpetualang di alam. Kejadian mogok di Grojogan Sewu, Gunung Lawu atau terjebak di gelapnya hujan malam di pinggiran hutan Pantai Ngrenehan, Jogja. Juga penulis pernah dilempar gelombang ke tepi pantai saat bergaya di Pantai Ngliyep.
Boleh jadi semua terjadi karena kesalahan kami. Tetapi Tuhan, Allah Sang Maha Kasih tetap menyelamatkan kami. Kami percaya dan yakin bahwa pembaca sekelurga pernah ditolong dan diselamatkan Tuhan lewat kasih sesama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H