Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Percayalah, Tuhan Akan Mengirim Juru Selamat

17 April 2018   19:12 Diperbarui: 17 April 2018   19:27 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perahu kami ditarik peahu penolong saat mogok di tepi Samudra Hindia. Dokpri

Karena selalu batal, maka pertengahan Juni 2013 kami mencoba berpetualang ke luar dari batas pantai di Pulau Sempu di Pantai Sendang Biru, Malang Selatan. Dengan menyewa perahu kecil nelayan seharga Rp 400,000,- saja, kami mencoba sensasi goyangan gelombang tahta Nyi Roro Kidul.

Setelah 40 menit menikmati alunan gelombang setinggi 2m, tiba-tiba perahu bocor. Sepuluh menit kemudian mesin mati! Takut? Ya tentu saja.... Terjebak di lautan pasir masih bisa berlari. Terjebak di tepian Lautan Hindia sungguh tak pernah kami bayangkan! Istri dan ketiga putri kami sudah habis isi perutnya. Sinyal HT dan HP naik turun.

Dokpri
Dokpri
Hampir sejam menunggu bantuan di tengah tarian gelombang yang berjoged bersama ikan-ikan pari dan lumba-lumba yang tampak, Tuhan mengirim seorang nelayan. Lalu dengan tali plastik, nelayan tersebut melemparkan tali bagaikan melempar laso untuk menangkap kuda. Kami pun diseret dibawa ke tepi pantai. Kami pun selamat. Dan, tak lebih dari 10 menit setelah melepaskan rasa takut, kami sekeluarga kembali bersedau gurau. Tuhan kembali mengirim juru selamat.

Pertengahan Juli 2014

Kali ini, perjalanan kami sebenarnya tidak terlalu jauh. Tetap di sekitar Gunung Bromo. Bukan untuk bersenang-senang selain hanya untuk melepas kejenuhan menghadapi tugas harian. Niatnya hanya untuk menemui kerabat. Biasanya kami naik sepeda motor. Entah mengapa kok berubah pikiran naik sedan lawas yang telah berumur 12 tahun. Baru berjalan sekitar 30km, mendadak radiator bocor. Padahal saat itu berada di pinggiran hutan di Penanjakan. Untunglah kami membawa HT, lalu lewat komunitas K.U ( Kamling Udara ) kami mohon bantuan untuk dibawakan sebotol air.

Gayung bersambut, seorang Komandan Korem di Nongkojajar, Pasuruan segera menanggapi. Lewat HT pula, rekan kami dari Desa Wonorejo langsung mengirim air yang kami perlukan.

Sekali lagi, lewat kasih sesama yang tak pernah memandang siapa kami, Tuhan telah menolong dan menyelamatkan kami.

Tiga kisah di atas, hanya sebagian dari pengalaman kami yang senang berpetualang di alam. Kejadian mogok di Grojogan Sewu, Gunung Lawu atau terjebak di gelapnya hujan malam di pinggiran hutan Pantai Ngrenehan, Jogja. Juga penulis pernah dilempar gelombang ke tepi pantai saat bergaya di Pantai Ngliyep.

Boleh jadi semua terjadi karena kesalahan kami. Tetapi Tuhan, Allah Sang Maha Kasih tetap menyelamatkan kami. Kami percaya dan yakin bahwa pembaca sekelurga pernah ditolong dan diselamatkan Tuhan lewat kasih sesama.

Radiator bocor pun dapat bantuan. Dokpri
Radiator bocor pun dapat bantuan. Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun