Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Rubuh-rubuh Gedhang" (Hidup Bagaikan Pohon Pisang)

11 Maret 2018   12:13 Diperbarui: 11 Maret 2018   12:22 2431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ajaran atau filsafat Jawa tentang pohon pisang.

Ada ajaran Jawa yang berpesan "jangan roboh seperti pohon pisang" Artinya sebagai pribadi kita jangan seperti pohon pisang yang tidak bisa berdiri kokoh atau tidak mempunyai ketegasan dalam berucap dan bertindak. Ketika angin bertiup ke utara akan miring ke utara, jika bertiup ke selatan akan miring ke selatan, ketika berhembus ke timur akan miring ke timur, selalu mengikuti arah angin. Bila menjadi miring dan tidak disangga akan roboh dan tidak bisa hidup. Apalagi roboh terbebani buahnya sendiri.

Pribadi seseorang yang bagaikan pohon pisang, tidak bisa mantab menjalani kehidupannya dan berkarya dengan ketetapan hati. Demikian juga ucapan dan tindakannya, selalu terbawa orang lain. Dan ketika ditinggal orang lain tidak bisa berbuat apa-apa. Malah akan roboh karena ucapan, perbuatan, tindakan, dan tanggungjawab yang harus diembannya.

Jadilah pribadi yang tegas.

Semoga kita selalu berbahagia....

Jika tak ada penyangga akan roboh sekalipun buah belum matang. Dokpri
Jika tak ada penyangga akan roboh sekalipun buah belum matang. Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun