Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Sejuk dan Alaminya Mata Air Sumber Ringin di Desa Wringin Songo

22 Februari 2016   18:15 Diperbarui: 23 Februari 2016   14:21 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Anak-anak gembira bermain di coban cilik."][/caption]Desa Wringin Songo merupakan salah satu desa yang subur makmur. Orang Jawa mengatakan gemah ripah loh jinawi tata tentrem kerto raharjo. Seperti halnya desa-desa di Kecamatan Tumpang dan Poncokusumo yang wilayah berbukit-bukit serta pengairan yang lancar karena cukup dekat dengan wilayah pegunungan, yakni Bromo dan Semeru.

Kondisi alam seperti juga menjadikan pemandangan di Desa Wringin Songo menjadi indah dan menarik. Setiap hari Minggu dan libur sering menjadi lintasan para pecinta sepeda gunung atau gowes serta para biker yang menggunakan sepeda motor trail yang akan ke Bromo Semeru dan sekitarnya.

[caption caption="Gerbang dan harga karcis."]

[/caption]

[caption caption="Kolam dan mata air di bawah pohon beringin dengan akar gantung yang telah membesar menjadi batang."]

[/caption]Selain itu, di Desa Wringin Songo ada sumber atau mata air yang alami yang cukup deras dengan curahan sebesar 250 liter per detik. Cukup besar dibanding sumber utama Kali Brantas yang ada di Aberontum di Desa Sumber Brantas Kota Batu. Mata air ini dikenal warga dengan nama Sumber Ringin karena sumbernya berada tepat di bawah pohon beringin besar yang usianya sudah ratusan tahun. Konon jumlah pohon beringin yang ada di pemandian dan mata air serta yang ada di sekitar desa jumlahnya ada sembilan, maka desanya disebut Desa Wringin Songo yang artinya Sembilan Beringin.

Mata air Sumber Ringin dulu hanya dijadikan tempat menimba air dan tempat pemandian umum bagi warga desa. Tempatnya yang di bawah tebing atau lembah dengan kedalaman sekitar 125 m menjadikan tempat ini cukup indah untuk dikunjungi sebagai tempat rekreasi. Jalanan terjal yang alami dan cukup licin semakin menantang untuk dijelajahi. Minimal dikunjungi untuk menyegarkan badan dan pikiran.

[caption caption="Ladang dan kebun penduduk yang telah dibeli dari warga untuk pengembangan menjadi tempat rekreasi yang lebih menarik."]

[/caption]

[caption caption="Kolam sederhana untuk balita namun airnya jernih."]

[/caption]Pemerintah daerah Kabupaten Malang lewat Desa Wringin Songo membaca keadaan sebagai peluang untuk meningkatkan kesejahteraan warganya. Sumber Ringin pun dikelola oleh pemerintah desa sebagai sarana rekreasi alami yang menarik. Bahkan sejak sepuluh tahun terakhir mulai dibenahi. Tiga tahun lalu kembali dibangun dua kolam kecil melengkapi kolam besar yang ada sejak tahun 1975-an.

Sehingga daya tampung kolam untuk mereka yang ingin berenang atau sekedar bermain air menjadi lebih banyak lagi. Hal ini menjadi daya tarik bagi masyarakat Malang yang ada di wilayah timur seperti Poncokusumo, Wajak, dan Tajinan. Bahkan masyarakat Kota Malang di bagian lain juga mulai tertarik mengunjunginya.

Terbukti setiap hari libur jumlah pengunjung dari luar Tumpang terus meningkat. Rata-rata pengunjung setiap Minggu dan hari libur sekitar 200 – 300 orang. Terhitung 27 Februari 2016, pemandian ini akan buka juga pada hari Sabtu. Tujuannya untuk memberi peluang bagi anak-anak untuk berlatih renang lebih banyak waktu dengan bimbingan pelatih serta untuk menerima kunjungan wisata yang lebih banyak pula.

[caption caption="Warung sederhana khas dengan makanan ringan ala desa."]

[/caption]

[caption caption="PLTA Mini di bawah kolam renang balita."]

[/caption]Debit air yang cukup tinggi digunakan juga untuk persediaan air minum bagi masyarakat Desa Wringin Songo dan sekitarnya. Serta dibangun pula pembangkit listrik tenaga air mini yang menghasilkan daya sebesar 20.000 KVA yang cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik warga sekitar serta pemandian dan tempat rekreasi ini.

[caption caption="Dunia anak dunia bermain."]

[/caption]

[caption caption="Kapan mau ke sini?"]

[/caption]

* Semua foto dokumen pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun