Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Foto Kuno Perayaan HUT ke-10 RRT di Indonesia

4 Januari 2016   17:52 Diperbarui: 4 Januari 2016   18:29 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Scan dari foto lama dok.pri"][/caption]Beberapa bulan yang lalu saya mendapat kiriman sebuah foto lama ukuran 3R dari seseorang yang tinggal di salah satu kota besar di Jawa Tengah ( Ja-Wa-Te-Ngah), bukan Jogja. Sebuah foto yang amat unik dan menarik. Alasan seseorang ini memberi foto jadulnya adalah karena saya seorang kompasianer dan tukang foto.

Saya katakan menarik karena ini foto lama yang masih bisa dilihat dengan jelas sekalipun hitam putih atau para potografer menyebutnya monokrom. Dan tentunya cetakan dari sebuah film negatif.

Juga saya katakan unik, karena foto dokumentasi ini menceritakan suatu peristiwa yang langka dan mungkin hanya satu dua orang saja yang memilikinya atau bahkan mungkin satu-satunya yang masih ada. Tapi entalah. Ini hanya dugaan saya saja.

Peristiwa yang terekam dalam foto tersebut adalah perayaan hari ulang tahun ke 10, Republik Rakyat Tiongkok atau RRT yang sejak tahun 1977 berubah menjadi Republik Rakyat China atau RRC yang diadakan oleh suatu komunitas di kota tersebut.

Menurut Sang Pengirim, perayaan ini diadakan sebagai rasa masih adanya ikatan batin dengan negeri leluhur. Tetapi mengapa harus dengan menulis atau menyebut nama negara yakni RRT atau Republik Rakyat Tiongkok? Sang Pengirim menjawab dengan singkat bahwa saat itu masih banyak penduduk Indonesia keturunan China yang masih menyandang kewarganegaraan asing atau sesuai dengan kewarganegaraan leluhurnya.

Apakah mereka yang ada dalam foto tersebut masih ada dan masih WNA? Katanya, sudah tiada lagi dan keturunannya sudah menjadi WNI yang sudah lupa dan atau tak kenal lagi dengan leluhurnya yang ada di RRT dan tentu saja kini lebih mencintai negeri ini: Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun