Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bunglon Ini Memang Kenthir!

28 Desember 2015   14:55 Diperbarui: 28 Desember 2015   14:55 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Bunglon asli hijau. Dokpri"][/caption]

Sudah menjadi tabiat hewan yang namanya bunglon selalu mencla-mencle penampilannya. Entah perkataannya, karena saya sendiri gak mengerti bahasa bunglon. Kalau tempat ia berpijak berwarna hijau dia akan berubah menjadi hijau. Bukan coklat, bukan putih apalagi kuning. Kalau tempatnya berteduh berwarna merah dia akan berubah warna sedikit kemerahan. Bukan hijau, bukan kuning, dan bukan pula putih. Tapi kalau tempatnya berpijak berwarna putih, bunglon sedikit kebingungan mau berubah warna apa. Kadang sedikit abu-abu, sedikit coklat kayu, sedikit hijau muda, atau sedikit kuning. Yang jelas tidak mungkin bisa menjadi putih. Alasannya satu, jelas tidak mungkin orang eh manusia eh hewan yang mencla-mencle bisa dikatakan jujur. Jadi lebih banyak tidak jujurnya alias suka berbohong daripada bersikap putih bersih.

[caption caption="Sibuk dengan makanan sampai lupa merubah diri. Dokpri"]

[/caption]

Nah, bagaimana kalau bunglon tak mau atau tak bisa mencla-mencle tapi terus terang apa adanya. Merasa dirinya hewan yang berwarna hijau maka ia akan tetap menunjukkan kehijauannya. Entah di tempat yang berwarna gelap atau terang. Entah di batang pohon dan dedaunan atau di tembok. Hanya kadang ia sedikit berubah warna sesuai dengan tempatnya agar tidak dianggap berkhianat oleh sesama bunglon.

[caption caption="Bingung, mau berubah atau tidak. Dokpri"]

[/caption]


Kadang saya kok jadi bingung bila melihat bunglon tak mau berubah warna sesuai dengan tempatnya. Yang mencla-mencle adalah bunglon yang selalu berubah warna atau bunglon yang tetap mempertahankan keaslian warnya dimana pun ia berada.
Bunglon memang hewan kenthir. Dan, Kenthir Memang Perlu (KMP)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun