Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Undangan dari Pedhepokan Seni Mangun Dharma

13 Agustus 2013   09:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:22 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesenian sebagai salah satu unsur budaya merupakan peninggalan nenek moyang yang adi luhung yang harus tetap dipertahankan untuk menunjukkan kebesaran dan keagungan bangsa kita. Setiap daerah mempunyai ciri dan kekhususan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Desa mawa cara negara mawa tata.

Malang sebagai salah satu daerah yang memiliki kesenian tari yang berbeda dengan lainnya: Tari Topeng Malangan. Sekalipun tari ini merupakan bagian dari kisah-kisah panji ( Panji Asmara Bangun dan Dewi Sekartaji ) dari Kerajaan Kediri, namun berbeda dalam gerak dan lagunya.

Sebagai seni tradisional kearifan lokal, Tari Topeng Malangan mengalami pasang surut dalam masyarakat. Pada masa pemerintahan penjajahan Belanda 1822 – 1942 di Malang ada sekitar 220 sanggar yang mengelola tari topeng. Pada jaman penjajahan Jepang jumlahnya semakin meningkat, tetapi kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat yang penuh penderitaan, pakaian penari banyak yang terbuat dari goni atau karung tempat beras dan gula!

13763609301710156619
13763609301710156619

Tahun 1945 – 1970, jumlah sanggar, paguyuban, dan padepokan semakin merosot drastis, kecuali di wilayah Suku Tengger ( Desa Gubugklakah, Ngadas, Duwet, hingga Ranupani )

Pada saat ini, kesenian Tari Topeng Malangan boleh dikatakan berjalan di tempat. Sebagai ikon Kota Malang, kesenian ini mulai banyak dikenal masyarakat luas hingga manca negara. Di lain pihak masyarakat hanya mengenal saja dengan tanpa apresiasi yang mendalam.

Dalam rangka membangkitkan kembali kesenian Tari Topeng Malangan dan menyambut Visit Indonesia Year 2013, Padhepokan Seni Mangun Dharma akan mengadakan Festival Wayang Topeng Malang setiap hari Sabtu pada minggu ke dua setiap bulan selama setahun ke depan.

Dengan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan penuh hormat kami mengundang siapa pun juga untuk menghadiri dan menyaksikan pagelaran:

Festival Tari Topeng Malang

Pendopo Padhepokan Seni Mangun Dharma

Desa Wisata Seni Budaya

Jl. Raya Mangun Darmo 08

Desa Tulus Besar – Tumpang Kabupaten Malang

Telpon 0341 – 8389405

Acara pembukaan pada:

Sabtu, 17 Agustus 2013

Jam 19.00 – 24.00

Pagelaran Wayang Topeng Malang dengan lakon:

Paseban Kutha Malang ( Cikal Bakal Kota Malang )

Pagelaran dan Festival ini akan menampilkan para penari dan seniman topeng dari 12 desa yang ada di wilayah Malang Timur, yakni: Jabung, Karang Jati, Precet, Kedampul, Duwet, Gubug Klakah, Glagah Dawa, Tami Ajeng, Wangkal, Nongko Songo, Sumber Jambe, dan Tulus besar sebagai tuan rumah.

Untuk informasi selanjutnya dapat menghubungi Ki Soleh Adi Pramana sebagai Ketua Padhepokan Seni Mangun Dharma dengan alamat dan telepon seperti tercantum di alamat undangan di atas. Atau melalui email : aremangadas@gmail.com

1376360994114343111
1376360994114343111

Kami sungguh berterimakasih kepada semua admin, pembaca, kompasianer, seniman, budayawan, dan siapa pun juga termasuk Kampretos atas perhatian dan apresiasi.

Gratis dan baca ini: http://sosbud.kompasiana.com/2012/09/26/seniman-itu-nyleneh-dan-setengah-gila-497014.html

13763610421862768350
13763610421862768350

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun