Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Nature

Burung Pun Harus Antri Pipis!

1 Agustus 2012   21:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:20 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada yang bilang laki-laki itu egois, seenaknya sendiri, minta menangnya sendiri, gak peduli sama wanita kalau sudah keturutan kemauannya. Entah siapa yang pertama mengatakan seperti ini. Kaum wanita yang merasa sering dikesampingkan oleh kaum pria ataukah kaum pria yang menyadari dirinya seperti itu. Kalau menurutku sih memang begitu. Katanya kalau gak egois bukan laki-laki..... Heemmm...tapi sepertinya aku gak egois! Setidaknya menurut Si Marni begitu.

[caption id="attachment_190916" align="aligncenter" width="509" caption="Antriiiii dan jaga kebersihan Mas! Dok.Pri"][/caption]

Salah satu bahwa laki-laki itu seenaknya sendiri adalah dalam hal menjaga kebersihan lingkungan. Coba perhatikan: di pinggir-pinggir jalan, di bawah pohon, di pojok pertokoan atau gedung-gedung besar. Sering kita melihat dan membaca tulisan : DILARANG KENCING DI SINI! Tulisan itu pasti ditujukan pada laki-laki. Tak mungkinlah ditujukan pada kaum wanita. Sebab boleh dikatakan atau setidaknya jarang wanita mau buang air kecil di sembarang tempat. Entah mengapa? Sungguh aku nggak tahu! Sumprit.....

Kalau laki-laki, yang seharusnya bisa ngempet ee...malah tak pernah bisa menutup krannya. Begitu merasa harus dikeluarkan, maka tak peduli kiri kanan langsung mojok.Orang Inggris bilang ‘the peace for chuuurrrr....’ Harusnya kaum yang senang memelihara burung itu sadar bahwa burung saja suka kebersihan. Coba lihat foto burung-burung walet yang ada di Pantai Ayah Kebumen. Rela antri sekalipun tempat buang air kecil maupun ‘bab’ cukup luas. Mereka tak mau membuang sembarangan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun