Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Tips Menjelajah Kaldera & Lautan Pasir Gunung Bromo

16 Juli 2012   21:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:53 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_188097" align="aligncenter" width="527" caption="Ramainya Gunung Bromo hari Minggu, 15 Juli 2012"][/caption] Minggu, 15 Juli 2012 Jam 05.30

Seseorang kirim sms minta tolong diantar dan ditemani menjelajah Kaldera Bromo bersama-sama dengan duabelas temannya. Rasa capai yang masih melekat di tubuh setelah sehari sebelumnya juga ke sana untuk persiapan Upacara Kasada, membuat malas untuk berangkat. Apalagi, mereka touring ini dengan menggunakan sepeda motor! Kucoba menerangkan bagaimana sulitnya medan perjalanan di bulan Juni hingga Oktober nanti. Mereka tak mau mengerti. Yang penting hepi, katanya. Perjalanan yang sulit dan melelahkan akan menjadi kenangan di masa nanti. Apa boleh buat. Terinspirasi Mbak Aridha Prassetya selalu berpesan selamat berkarya dan Mbak Arimbi Bimoseno dengan untaian kata :

Urusan-urusan tak akan berkesudahan, akan selalu ada urusan-urusan. Satu urusan selesai, berlanjut pada urusan berikutnya. Tetaplah setenang batu karang walau berulang diterjang gelombang, tetaplah sehangat mentari di pagi hari, tetaplah seanggun pohon cemara yang gemulai, menari seirama tiupan angin sore hari, tetaplah secantik bunga melati.

Penulis harus mengantar mereka untuk mendapatkan kegembiraan yang mungkin belum pernah dirasakan. Apa yang kuwatirkan pun terjadi. Kecelakaan-kecelakaan kecil tapi berakibat fatal pun terjadi!

[caption id="attachment_188099" align="aligncenter" width="556" caption="Betapa gembiranya keluarga ini. Dok.Pri"]

13424500002014224428
13424500002014224428
[/caption]

0000000

Jumat – Sabtu, 3 – 4 Agustus, Perayaan Upacara Kasada Suku Tengger di Gunung Bromo. Jika ingin mengikuti serangkaian upacara tersebut perhatikan beberapa tip agar perjalanan sungguh nyaman dan aman.

Bulan Juni – Oktober adalah musim kemarau.

1.Terik matahari amat menyengat namun udara begitu dingin. Apalagi pada malam hari suhu bisa mencapai 11º C. Gunakan pelindung kulit ( sun block ) pada siang hari, kecuali memang ingin hitam mendadak. Gunakan jaket atau sweater tebal dan topi atau penutup kepala pada malam hari.

2.Karena hujan sudah tidak turun lagi, maka pasir menjadi terurai dan tidak padat lagi. Apalagi sisa-sisa debu vulkanik akibat letusan pada Nopember-Desember 2010 masih tersisa dengan ketebalan rata-rata 10-20 cm. Maka perjalanan dengan menggunakan sepeda motor ‘sungguh amat tidak menyenangkan’ dan cukup membahayakan. Tanpa ketrampilan dan kehandalan mengendarai bisa terpelanting dan terlempar akibat roda terjerembab pasir halus. Bila menggunakan kendaraan ‘matic dan injeksi’ jika terjatuh sungguh berbahaya. Minggu siang kemarin ( 15 Juli ) yang penulis ketahui ada 8 kendaraan model injeksi ( berbagai merek ) yang ngadat setelah terjatuh. Entah mengapa? Konon bensin tak mau turun!

[caption id="attachment_188111" align="aligncenter" width="578" caption="Beberapa sepeda motor jatuh bangun terperosok debu pasir. Dok.Prib"]

13424529392066494806
13424529392066494806
[/caption] 3.Bawa bekal dan minum secukupnya. Kecuali menginap di hotel yang telah menyediakan konsumsi dengan layak.

4.Bawa masker dan kacamata.

[caption id="attachment_188102" align="aligncenter" width="576" caption="Pakailah masker dan kacamata. Dok. Pri"]

13424500772119718414
13424500772119718414
[/caption] Sebagai pengunjung sebaiknya:

1.Jika turun dari Penanjakan ( Wonokitri dan Tosari ) di Pasuruan dan Cemoro Lawang di Sukapura, Probolinggo, untuk menuju kaldera dan puncak Bromo menggunakan jeep warga setempat. Selain mengerti medan yang amat curam, juga untuk memberi kesempatan warg setempat mengembangkan usaha transportasi mereka. Bila, masuk melalui Desa Ngadas, Malang. Tak ada keharusan menggunakan jeep warga setempat, karena yang mempunyai jeep hanya 3 orang!!! Namun sebaiknya menggunakan penunjuk jalan warga setempat agar tidak tersesat di kaldera dan lautan pasir.

2.Hargai dan hormati kearifan lokal budaya Suku Tengger.

3.Jangan menyalakan api unggun. Bahaya kebakaran mengintai yang dapat merusak alam.

4.Bawa pulang sampah yang anda bawa!

Selamat menikmati perjalanan ke Gunung Bromo dan mengikuti Upacara Yadnya Kasada Suku Tengger. Salam

[caption id="attachment_188104" align="aligncenter" width="574" caption="Gunung Batok, Bromo, dan Widodaren dilihat dari Penanjakan - Minggu, 15 Juli 2012 jam 16.50"]

13424501461515961153
13424501461515961153
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun