[caption id="attachment_299627" align="aligncenter" width="500" caption="USS Vincennes ( Sumber: thetelegraph.co.uk )"][/caption]
Salah satu kemungkinan yang dinyatakan oleh pihak berwenang Malaysia, bahwa pesawat Boeing 777 – 200 milik MAS dengan no MH-370 yang hilang adalah pesawat berubah jalur menuju arah barat laut di Samudra Hindia. Spekulasi pun muncul bahwa pesawat dibajak oleh seseorang dan diarahkan ke salah satu pangkalan militer AS di Pulau Diego Gracia. Jika ini suatu kemungkinan, tentu saja AS akan menembak jatuh sebelum pesawat mendekati pulau wingit tersebut dengan alasan karena pulau tersebut wilayah militer atau pertahanan. Uni Soviet dan AS sendiri pernah melakukannya pada masa lalu.
Penerbangan Korean Air 007
1 September 1983, sebuah pesawat Boeing 747 berangkat dari New York menuju Seoul dengan penumpang dan awak sejumlah 269 orang. Salah satunya adalah anggota Konggres Amerika Serikat. Saat mendekat wilayah Uni Soviet dan menghubungi air trafficcontrol Alaska, pilot sengaja keluar dari jalur sebenarnya. Sebagai seorang pilot berpengalaman, sebenarnya ia tahu telah memasuki wilayah pertahanan Uni Soviet. Namun, berdasarkan cerita dari pengalaman para pilot Korean Air yang sering melintasi daerah itu, tidak pernah mengalami ‘teguran’ dari pihak Uni Soviet. Alasan para pilot memotong jalur adalah untuk ‘pengiritan’ bahan bakar yang saat itu Korean Air sedang dirundung masalah keuangan. Pihak manajemen menjanjikan insentif bagi para pilot yang bisa mengurangi bahan bakar pesawat.
Pangkalan militer Uni Soviet yang radarnya menangkap pesawat tersebut akhirnya memutuskan harus mengambil tindakan tegas atas pelanggaran yang sering terjadi oleh Korean Air. Korea Selatan yang dianggap sekutu dekat AS di timur jauh dianggap mengintai pertahanan Uni Soviet lewat pesawat tersebut. Apalagi, saat itu Uni Soviet masih dalam situasi perang dingin dengan AS dan Eropa Barat.
Uni Soviet pun mengirim 4 pesawat Sukhoi SU-15 dan menembak jatuh Korean Air 007. Atas tindakan ini, Uni Soviet banyak mendapat kecaman dunia.
[caption id="attachment_299469" align="aligncenter" width="240" caption="Ilustrasi penembakan Boeing 747 Korean Air oleh Sukhoi SU-15 Uni Soviet. Sumber: theguardian.com"]
Penerbangan dan pendaratan Mathias Rust di Lapangan Merah
Di penghujung dekade 80-an, Uni Soviet mulai terpuruk perekonomiannya mulai tergambar akan terpecahnya negara federasi tersebut. Pihak militer pun mulai tidak solid. Maka ketika seorang petualang muda yang berumur 19 tahun bernama Mathias Rust dari Jerman Barat, masuk wilayah Uni Soviet dari Helsinki, Finlandia sama sekali tak terdeteksi. Dunia pun gempar akan peristiwa yang terjadi pada 28 Mei 1987, bagaimana negara tirai besi yang demikian ketat bisa kebobolan oleh seorang pemuda yang hanya menggunakan pesawat Cessna buatan Spanyol. Bahkan sempat berputar-putar di atas Kremlin sebelum mendarat di Lapangan Merah dan menjadi tontonan warga Moscow.
Sekalipun tak ada bukti bahwa ia seorang mata-mata atau mempunyai motif politik tertentu, Mathias Rust pun diadili dan dijatuhi hukuman hanya selama 18 bulan. Sesuatu yang cukup aneh, sebab biasanya pelanggaran keamanan di Uni Soviet, terpidana akan dibawa ke Siberia.
[caption id="attachment_299470" align="aligncenter" width="284" caption="Sumber: theguardian.com"]