Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jalur Indah Menawan dan Menantang ke Bromo dan Semeru Lewat Malang

22 April 2014   05:15 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:22 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_304094" align="aligncenter" width="400" caption="Gerbang selatan Desa Ngadas tempat istirahat para petualang."][/caption]

[caption id="attachment_304095" align="aligncenter" width="400" caption="Pemandangan di sebelah kanan, tepat di depan kandang kuda kami."]

1398089229446144894
1398089229446144894
[/caption]

[caption id="attachment_304096" align="aligncenter" width="400" caption="Pemandangan di sebelah kiri, tampak perumahan penduduk."]

1398089291926941749
1398089291926941749
[/caption]

Bertamasya ke Gunung Bromo dan mendaki ke Gunung Semeru lewat Malang memang mengasyikkan dan penuh tantangan. Pada tulisan sebelumnya saya tulis tentang jalur berbahaya Coban Pelangi – Desa Ngadas, kini kita akan melewati jalur yang indah, menawan, namun juga tetap menantang. Jalur Desa Ngadas – Jemplang – Bantengan yang berada tepat di atas dan selatan Kaldera Bromo dan merupakan tapal batas Kabupaten Malang dan Lumajang.

[caption id="attachment_304097" align="aligncenter" width="400" caption="100 m dari gerbang desa, lurus ke Bromo lewat pinggiran desa. Ke kiri lewat tengah desa dengan tikungan dan tanjakan yang tajam."]

13980893732000395344
13980893732000395344
[/caption]

[caption id="attachment_304098" align="aligncenter" width="400" caption="Tikungan ke 3 yang jaraknya dengan tikungan 1 dan 2 hanya 50 m!"]

13980894791021658812
13980894791021658812
[/caption]

Jalur sepanjang 9 km ini jalannya memang cukup mulus dengan polesan aspal, namun demikian bukan berarti tidak berbahaya. Jalan hanya selebar 3 – 3,5 m atau 4,5 m dengan bahu jalan dengan kemiringan tanjakan antara 30° - 45° serta ada 4 tikungan tajam antara 300°- 320°. Kiri kanan jalan merupakan jurang curam antara 45° - 70° yang menjadi ladang penduduk dan hutan-hutan kecil dengan pohon akasia hutan. Jika cuaca cerah, sepanjang jalan 4 km menuju Jemplang bila melihat ke kanan kita bisa menikmati kemegahan singgasana para dewa yakni puncak Gunung Semeru yang tampak demikian dekat.

[caption id="attachment_304099" align="aligncenter" width="400" caption="Vihara Paramita tepat di sebelah gerbang utara Desa Ngadas."]

13980896072019063120
13980896072019063120
[/caption]

[caption id="attachment_304100" align="aligncenter" width="400" caption="Sebelah kiri Vihara Paramita."]

13980896921100314021
13980896921100314021
[/caption]

[caption id="attachment_304101" align="aligncenter" width="400" caption="Sebelah kanan Vihara Paramita. Pemakaman dan tempat upacara Nyadran, Entas-entas, dan Unan-unan dengan latar belakang G. Semeru"]

1398090100866724991
1398090100866724991
[/caption]

Sesampainya di Jemplang kita bisa melihat anggunnya Kaldera Bromo atau biasa disebut Adasan, karena daerah ini merupakan padang rumput yang juga ditumbuhi tanaman adas. Juga dapat melihat dengan jelas Puncak Maha Meru yang berdiri kokoh menantang setiap orang untuk mendakinya.

Tiga kilometer ke selatan dari Jemplang adalah Bantengan merupakan perbatasan Kabupaten Malang dan Lumajang. Jalan aspal mulus selebar 3,5 m cukup sempit untuk simpangan dengan kendaraan, apalagi dengan truk membawa hasil bumi. Jangan memacu kendaraan lebih dari 30 km perjam, selain tak bisa menikmati torehan kanvas alam oleh Sang Maha Kuasa di sini juga ada tikungan 90° jika tidak berhati-hati bisa menyebabkan terjun bebas ke Kaldera Bromo sedalam 300m!

[caption id="attachment_304103" align="aligncenter" width="400" caption="Daerah Jemplang ramai pengunjung saat Upacara Kasada 2011. Akhir 2010, kiri kanan daerah ini masih berupa hutan akasia dan pinus. Kini mulai ditebang untuk memperjelas pemandangan bagi wisatawan."]

1398090572200539143
1398090572200539143
[/caption]

[caption id="attachment_304110" align="aligncenter" width="400" caption="Kaldera Bromo dilihat dari sebelah kiri Jemplang."]

1398091910807362681
1398091910807362681
[/caption]

[caption id="attachment_304115" align="aligncenter" width="400" caption="Kaldera Bromo dan suasana Jemplang pada 2010"]

1398093095473152972
1398093095473152972
[/caption]

[caption id="attachment_304111" align="aligncenter" width="400" caption="Gunung Semeru dilihat dari sebelah kanan Jemplang pada 26 September 2006 jam 17.30 berdasarkan catatan pribadi sejak Oktober 2008, kawah Semeru tidak mengeluarkan semburan pasir setinggi ini lagi."]

13980921022038410794
13980921022038410794
[/caption]

[caption id="attachment_304112" align="aligncenter" width="400" caption="Kaldera Bromo dilihat dari wilayah Bantengan pada 2004 silam."]

13980924701177445693
13980924701177445693
[/caption]

[caption id="attachment_304113" align="aligncenter" width="400" caption="Kaldera Bromo dilihat dari Bantengan pada 2009."]

1398092702694752734
1398092702694752734
[/caption]

[caption id="attachment_304114" align="aligncenter" width="400" caption="Jalan aspal mulus, sering membuat pengendara lupa. Ada yang terjun bebas dari ketinggian 100 m lebih!"]

13980928921579844730
13980928921579844730
[/caption]

Tertarik? Tentu saja saya menunggu di sana dengan jeep atau kuda…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun