Setiap kali akan mengadakan pertunjukan, persiapan matang selalu kami lakukan dengan baik. Mulai dari latihan yang tak mengenal waktu, pakaian, pengeras suara, undangan, hingga hidangan yang harus disajikan untuk mereka yang hadir dan semua yang terlibat.
Selain persiapan di atas, saya selalu mengadakan ritual khusus dengan membuat sesajen agar semua berjalan lancar. Prapen, kemenyan, kembang telon, telor, apem, pisang, kopi, dan air putih saya siapkan di sebuah meja. Tentu saja sesajen yang disiapkan berbeda untuk setiap pertunjukan seni. Beberapa menit menjelang pertunjukan, di sudut sebuah ruangan atau tempat dekat panggung saya membaca mantra ini ……
“ …….. maaf tak saya tulis di sini. Nanti akan ditiru kompasianer yang akan jadi dukun…… bisa-bisa saya dianggap mengajarkan sesuatu yang klenik………”
Setelah membaca mantra para lelembut yang mungil, manis, cantik, dan gesit ini akan duduk dengan tenang dan penuh kesabaran di balik panggung. Mereka hadir bukan hanya untuk menonton tetapi juga untuk bermain agar pertunjukan semakin menarik.
Soa tak ada yang tertarik dan menonton, ya tak masalaaaaah……. Terpenting sudah melakukan terbaik….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H