Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Memahami Seni Tari Modern Sebagai Kesenian Kontemporer

26 April 2014   03:13 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:11 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1398431087493438854
1398431087493438854

1398431113356824329
1398431113356824329

1398431157913281462
1398431157913281462

Seorang penonton sebuah pertunjukan tari tampak gelisah dan secara perlahan dia menyelutuk ‘menari kok hanya mulat-mulet thok’ Mendengar celuthukannya aku cuma tersenyum. Saat jedah ia kutanya apakah pernah menonton pertunjukan seni tari, ia menggelengkan kepala dan berkata lirih hanya pernah melihat sepintas saat perayaan tujuh belas Agustus di tempat tinggalnya.

Tari sebagai sebuah seni gerak memang banyak membuat decak kagum bagi para penggemarnya, jika setiap gerakannya bisa menunjukkan sebuah keindahan penuh makna. Apalagi jika dalam tari tersebut menceritakan sebuah kisah percintaan atau kepahlawanan dalam lingkup keratin yang ditampilkan dengan segala gerak dan media yang mempunyai nilai sakral. Dalam hal ini maka seni tari klasik tentu mudah membawa para penonton sulit meninggalkan tempat sebelum semua gerakan dan iringan musiknya berhenti.

1398431192828605479
1398431192828605479

1398431221443174143
1398431221443174143

1398431258959694768
1398431258959694768

13984313151887274772
13984313151887274772

Pertanyaan pun timbul apakah sebuah tari hanya diciptakan demi keindahan dari sudut pandang penonton yang merupakan kaum awam dalam bidang tari? Apakah para seniman tari tak boleh membuat sebuah kreasi baru di luar pakem gerak, musik, dan media latar untuk menunjukkan keindahan dari sudut pandang koreografer demi kepuasan batinnya?

Seni sebagai sebuah ungkapan perasaan dan keindahan dalam bentuk gerak memang tak bisa dibatasi oleh pakem-pakem atau sebuah kebudayaan akan memunculkan sebuah tari modern atau kontemporer. Tari modern macam ini lebih dipengaruhi oleh gerak tari balet.Namun demikian, para koreografer di sini masih ingin menunjukkan ketradisionalan yang melatari kehidupan mereka dengan menampilkan sebagian gerak tari klasik dan sedikit balutan pakaian tradisional. Upaya ini sedikit banyak bisa mempengaruhi kaum penonton awam untuk tetap duduk manis, sebab tari modern lebih menarik bagi para seniman tari dan pengamat serta kritikus seni.

13984313522100392315
13984313522100392315

13984313852012533207
13984313852012533207

1398431417710578581
1398431417710578581

1398431446653301992
1398431446653301992

13984314791862734253
13984314791862734253

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun