Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Air Terjun Coban Tengah, Tempat Petualangan Alam yang Indah dan Penuh Tantangan!

6 Juli 2014   18:51 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:15 2527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malang yang terletak di tengah deretan pegunungan, di antaranya Gunung Kawi, Gunung Arjuno, Gunung Welirang, Gunung Semeru, Gunung Bromo, dan Gunung Panderman serta beberapa perbukitan atau gunung-gunung kecil memiliki beberapa tempat wana wisata dan petualangan yang menarik dan menakjubkan.

Wana wisata yang cukup banyak di Malang Raya ( Malang dan Batu ) yakni air terjun atau oleh masyarakat di Malang disebut coban. Misalnya: Coban Rondo, Coban Manten, Coban Tengah, Coban Rais, dan Coban Blotak yang berada di lereng Gunung Kawi. Coban Talun yang berada di antara kaki Gunung ( Bukit ) Banyak dan Gunung Arjuno. Coban Pelangi, Coban Trisula, Coban Raksasa, dan Coban Jahe yang berada di kaki dan lereng Gunung Semeru.

Coban Rais, Coban Talun, Coban Manten, dan Coban Jahe sekalipun sudah dikenal sejak 20 tahun yang lalu masih merupakan daerah wisata dan petualangan yang cukup menantang karena belum tereksplorasi besar-besaran. Coban Tengah, Coban Trisula, dan Coban Raksasa boleh dikatakan masih merupakan daerah yang belum terjamah. Selain baru ditemukan sekitar 7 tahun yang lalu jalan menuju ke sana masih alami dengan semak belukar di antara rerimbunan belantara yang penuh tantangan. Perlu ketahanan fisik dan mental serta peralatan dan perbekalan yang memadai jika akan mengadakan ‘hiking & bivak’ di sana.

Coban Tengah.

14046202202003134377
14046202202003134377

1404620267280994566
1404620267280994566

14046203651849359957
14046203651849359957

[caption id="attachment_314241" align="aligncenter" width="450" caption="Kota Batu  tampak ada di bawah kami."]

1404621390766696041
1404621390766696041
[/caption]

Diberi nama Coban Tengah karena berada di antara Coban Rondo dan Coban Manten. Letaknya pun cukup berdekatan dengan jarak masing-masing hanya sekitar 4 – 5 km. Prasarana menuju ke sana pun cukup memadai walau jalan masih berupa tanah yang diratakan. Bukan makadam atau jalan berbatu apalagi aspal, maka jalan yang terbaik menuju ke sana adalah jalan kaki sejauh 4 km dari loket masuk di Coban Rondo. Dari sini bisa menggunakan kendaraan roda 2 atau roda 4 ( 4 WD ) namun tak ada petugas parkir di tengah belantara 1 km menjelang Coban Tengah.

Perjalanan penuh tantangan.

14046204431054250666
14046204431054250666

14046225751591894908
14046225751591894908

14046205041345411261
14046205041345411261

14046205871796873767
14046205871796873767

14046206341706896075
14046206341706896075

14046207061388223216
14046207061388223216

1404621454693448773
1404621454693448773

Setelah berjalan kaki sejauh empat kilometer dari tempat parkir, perjalanan tinggal satu kilometer. Namun karena masih berupa semak belukar belantara di tepi tebing ( ceruk ) yang curam perjalanan akan memakan waktu sekitar 30 – 45 menit. Tergantung ketahanan diri kita apalagi harus menyeberangi sungai yang sama sebanyak 6 kali karena jalan harus memutar untuk mencari daerah yang landai. Sekalipun sungai yang kita seberangi hanya selebar 3 – 5 m dan sedalam 20 – 30 cm saja, namun arusnya cukup deras dan dingin sekitar 12° C.

Perlu kewaspadaan penuh dengan memperhatikan tanda-tanda alam sebelum menuju atau selama perjalanan ke sana. Jika sungai tempat kita berada atau di daerah hilir airnya keruh dan ketinggian melebihi lutut, berarti daerah udik sedang hujan dan kemungkin besar arus sungai semakin kuat dan terjadi banjir. Demikian juga bila langit di depan kita tampak awan gelap menggelayut serta angin semilir tanda akan turun hujan, maka sebaiknya perjalanan segera dihentikan dan pulang! Jangan mencoba bertahan di daerah perjalanan yang sempit di tepi tebing yang kemungkinan bisa longsor.

Jika telah sampai di sekitar air terjun, bisa mendirikan tenda atau bivak untuk bermalam di sana. Harap dipertimbangkan bahwa suhu pada malam hari bisa mencapai 6 - 9° C. Jika sampai dan berkemah di sana lalu terjadi hujan deras jangan mencoba turun atau pulang karena bahaya banjir seperti yang disebut di atas. Bertahan di daerah perkemahan yang tingginya sekitar 2 – 3 m di atas permukaan sungai adalah cara paling tepat dan aman.

1404621193103332683
1404621193103332683

14046212351617332441
14046212351617332441

[caption id="attachment_314240" align="aligncenter" width="450" caption="Air terjun, pengunjung, dahan, dan jamur."]

14046212971069946741
14046212971069946741
[/caption]

1404653051157663617
1404653051157663617

0 0 0 0 0

Tulisan perjalanan ini merupakan persiapan latihan hiking dan bivak pada Pekan Kekeraban Pramuka Penggalang dari seluruh Indonesia pada 19 - 26 Juni 2014.

[caption id="attachment_314247" align="aligncenter" width="450" caption="Sebagian peserta dari 700 penggalang yang ikut latihan hiking dan bivak."]

1404622013474927094
1404622013474927094
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun