Tinggal beberapa jam lagi pengumuman dari KPU akan segera disiarkan siapa yang akan jadi presiden dan wakil presiden di negeri ini. Salah satu pasti jadi pemenang. Tetapi satunya apakah siap jadi yang terkalahkan?
Kalau dalam permainan sepakbola, biasanya yang kalah merebut juara akan disebut sebagai pecundang. Saya sih tak setuju. Sebab pecundang lebih berkonotasi negatif. Dalam arti yang kalah merupakan lawan yang tak pantas menang dan harus disisihkan. Disingkirkan!
Ini masalah siapa yang memang pantas jadi pemimpin untuk membawa negeri ini ke dalam kesejahteraan dan kedamaian. Menang bersyukur. Kalah legowo.
Tirulah Si Petruk, walau harus turun tahta tetap menyadari dirinya memang kawula alit. Jadi tak marah lalu mengeluarkan arit. Lalu mengancam yang lain sehingga lari terbirit-birit.
Redakan marahmu. Tancapkan aritmu di dahan kering pohon tua. Arit itu untuk menyabit rumput atau padi. Bukan untuk marah. Jadi jangan marah walau kalah. Simpan aritmu.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H