Â
Â
Â
Wilayah selatan Kabupaten Malang, mulai dari Dampit, Pagak, Sumbermanjing Wetan, hingga Purworejo merupakan daerah pegunungan kapur yang cukup tandus. Salah satunya adalah Desa Sumberkerto di Kecamatan Pagak. Namun perkembangan jaman dan pengetahuan masyarakat yang terus berkembang, daerah yang dulu dikenal tandus dan kering, sejak 30 tahun terakhir telah berubah menjadi daerah yang cukup hijau dengan tanaman tebu, sengon laut, dan jati. Keadaan ini tentu saja telah merubah kondisi perekonomian masyarakat yang terus meningkat kesejahteraannya.
Â
Hingga akhir tahun 90an, masyarakat yang hidup di sekitar perbukitan kapur masih mengandalkan penambangan batu kapur sebagai bahan bangunan untuk menopang perekonomian mereka. Seiring dengan pembinaan kelompok tani yang dilakukan oleh pemerintah melalui dinas terkait dan aparat desa, masyarakat mulai mengenal pertanian tebu, dan penghijauan perbukitan kapur dengan penanaman sengon laut dan jati yang meningkatkan pendapatan masyarakat.
Â
Â
Â
Semakin berkurangnya kebutuhan kapur sebagai salah satu bahan bangunan, penggalian kapur kini mulai ditinggalkan dan masyarakat lebih senang bertani ( tebu ) dan berdagang.
Â
Perbukitan kapur yang telah ditinggalkan, kini mejadi sebuah pemandangan dengan gua-gua yang cukup indah dan menantang untuk ditelusuri. Jumlah gua-guanya ada belasan dengan ketinggian antar 2 hingga 25 m serta kedalaman antara 10 hingga 50 m. Keberadaanya pun lebih banyak ada di belakang rumah pemilik lahan atau ladang serta sedikit di atas bukit. Memang perlu kewaspadaan dalam memasuki dan menelusuri gua-gua. Jatuhnya kerikil dan batu bahkan runtuhnya dinding gua setiap saat bisa saja terjadi. Sebab gua-gua ini bukan gua yang terbentuk secara alami, tetapi akibat penggalian manusia. Beberapa dinding dan atap gua ada yang retak-retak selebar antara 2 – 40 cm dengan ketinggian antara 1 – 25 m.
Â
Beberapa gua kini sudah mulai tertutup tanaman sehingga harus waspada untuk memasukinya. Bahaya terperosok atau dipagut ular beludak yang ada di antara bebatuan dan dahan serta dedaunan kering cukup mengancam.
Â
Catatan perjalanan perayaan lebaran ( masyarakat aboge ) di rumah kakak ipar. Sholat Ied diadakan sesuai dengan masyarakat umumnya namun anjangsana baru dilaksanakan pada Rabu kemarin lusa.
[caption id="attachment_317451" align="aligncenter" width="450" caption="Salah satu ruas jalan menuju ke lokasi."]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H