Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menjadi Photografer Amatir yang Profesional

20 Oktober 2014   04:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:26 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1413728019797123604
1413728019797123604

14137287385773052
14137287385773052


Menjadi tukang jeprat jepret kamera atau tukang foto itu banyak suka dukanya. Beberapa anggota Kampret atau para Kampretos pernah menulis, termasuk penulis sendiri juga pernah mempostingkan, sekalipun tulisan itu sudah kuhapus karena sudah tak aktual lagi.

Perasaan suka menjadi tukang jepret adalah jika hasil foto kita begitu maksimal dan membuat bahagia atau minimal rasa puas bagi yang difoto. Entah itu prewedding, pernikahan, ulangtahun, atau acara keluarga maupun acara sekolah. Juga ketika moto para model dan kaum sosialita yang ingin tampil beda dan membuat jantung berdegub kencang.

Perasaan duka atau sedih adalah karena tukang foto semacam ini sering disebut sebagai tukang foto amatir sekalipun perlengkapannya cukup memadai dan harganya mahal serta hasilnya juga bagus. Bahkan terkadang ( di rumah ) juga ada studionya, sekalipun kecil tanpa laboratorium atau mesin cetak. Apakah yang dimaksud tukang foto profesional adalah tukang foto yang mempunyai studio besar dan hanya untuk membuat iklan pesanan perusahaan atau event organizer besar saja? Entahlah.....

Kali ini penulis tergelitik kembali untuk berbagi pengalaman menjadi tukang jeprat-jepret kamera atau tukang foto amatir di acara perkawinan. Dengan harapan para potografer dapat memberi pelayanan dan hasil yang bagus. Semoga berguna.

14137280691513596434
14137280691513596434

141372862128172266
141372862128172266


141372810089886027
141372810089886027

1413728144246804445
1413728144246804445

14137285531431132663
14137285531431132663


Pertama, siapkan perlengkapan dengan baik. Seperti kamera, lensa, flash, payung pantul, flashbox, babytriger, tripod, baterai, memori, dan background. Kamera sebaiknya disiapkan minimal dua buah.

Kedua, siapkan kru yang mencukupi. Kru bukan hanya tenaga untuk mengatur perlengkapan, tetapi juga tukang jepret atau kameramen dan pengatur gaya.

Tentang pengatur gaya sering diabaikan oleh para tukang foto dan hanya mengandalkan kemampuan dirinya sendiri atau perias yang mendampingi. Untuk perkawinan tradisional, perias sering mendampingi pengantin. Tetapi untuk pesta perkawinan kelas menengah dan atas biasanya malah tidak.

Ketiga, pelayanan purna jual yang mantab. Kok sepertinya berdagang mobil dan motor saja. Maksud pelayanan purna jual adalah bahwa foto ( dan video ) akan jadi tepat waktu, foto dicetak dengan kualitas yang bagus, dan file foto di CD tersimpan dengan baik dan dapat dibuka selamanya.

Keempat, beri fee atau hadiah kejutan bagi yang memesan dalam jumlah tertentu. Sebagai contoh, memberi sebuah foto cetak ukuran 12 R jika memesan paket 1,cetak 20 R jika memesan paket 2, cetak 24 R dan memberi pigura jika memesan paket 3. Tentu saja fee atau hadiah tidak ditunjukkan pada saat perjanjian, tetapi lebih sebagai sebuah kejutan untuk menarik pelanggan.

Paket dalam pelayanan yang dimaksud, misalnya: paket 1 meliputi 100 cetak foto ukuran 4R dan 4 lembar 10R kolase dalam 1 album besar, 200 file foto dalam CD, dan 1 keping DVD pernikahan. Besaran dan harga tiap paket serta hadiah tergantung pada tukang foto atau event organizer penyelenggara.

0 0 0 0

Perhatikan kekurangan dalam pentaan gaya dalam foto-foto ini:

[caption id="attachment_329946" align="aligncenter" width="450" caption="Blangkon tidak dipakai atau lupa memakai?"]

14137282401315030941
14137282401315030941
[/caption]

[caption id="attachment_329947" align="aligncenter" width="450" caption="Jari telunjuk pengantin wanita tertekuk atau memang ( maaf ) kuthung...?"]

1413728320740235711
1413728320740235711
[/caption]

[caption id="attachment_329948" align="aligncenter" width="450" caption="Pengantin memang raja sehari, banyak yang ingin memoto. Tetapi seorang potografer harus tetap mengarahkan gaya agar pandangan mata tetap pada lensa. Kecuali foto candid!"]

1413728401705775542
1413728401705775542
[/caption]

Salam jepret…..

*foto2 dari studio sendiri*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun