Bung Adian Napitupulu, saya sudah lupa kalau kamu dulu adalah seorang aktifis 98. Tapi lewat pemberitaan di media sosial saya mengetahui bahwa kini kamu adalah anggota dewan yang terhormat. Entah dari partai mana, saya juga tak tahu! Termasuk KIH atau KMP saya juga tak peduli. Terpenting kamu harus bisa mengusahakan menjadi seorang anggota yang dapat menyuarakan suara rakyat.
Sebagai anggota dewan, tentu saja kamu akan disorot oleh siapapun. Termasuk media massa. Karena media massa juga mempunyai tugas sebagai pengontrol. Dan, kali ini kamu tertembak Koran Tempo dengan kejadian ‘bobo siang’ pada sidang di gedung dewan yang terhormat.
Kamu pun blingsatan dan marah serta merasa dibully dan dicemarkan oleh foto dan pemberitaan yang kurang mengenakkan. Kenapa karena foto seperti itu saja harus kebakaran jenggot? Bilang saja pada media bahwa saat itu kamu memang sedang tertidur sejenak akibat kelelahan, kecapaian, atau sedang tidak fit karena banyak yang harus dikerjakan.
Kalau toh memang saat itu kamu tidak tidur atau hanya memejamkan mata tetapi tetap mengikuti sidang dengan ( cukup ) baik. Katakan pada media massa bahwa kamu adalah orang tipe auditif yang mengikuti sidang atau kegiatan hanya dengan mendengarkan tanpa harus melihat atau memelototi yang bicara. Cuma kamu harus bisa membuktikan sebagai orang bertipe seperti ini dengan karya selanjutnya. Kamu kan pernah jadi mahasiswa, kukira pasti tahu tentang hal ini.
Perjalananmu dan tanggungjawabmu masih besar dan panjang. Foto yang dimuat Koran Tempo itu jadikan sebagai cermin buram yang harus dibersihkan supaya dapat menggambarkan dirimu yang sebenarnya. Masak sih, karena buruk muka lalu cermin dirusak?
Selamat berkarya…..
Sumber foto:
1. koran.tempo.co
2. merdeka.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H