Mohon tunggu...
M GammaYudha Saputra
M GammaYudha Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Staff Bem Fisip Universitas Airlangga Surabaya

Halo! Nama Saya Gamma dan saya suka travelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lunturnya Permainan Tradisional di Era Globalisasi

27 November 2022   21:29 Diperbarui: 27 November 2022   22:09 1118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Author: M Gamma Yudha S

Tidak dapat dipungkiri bahwa pekembangan zaman pada saat ini dapat membantu manusia dari sisi manapun,teknologi yang dikembangkan manusia pada dasarnya dapat memudahkan manusia dalam melakukan hal apapun, namun hal ini juga dapat menyebabkan disfungsi sosial di dalam teknologi itu sendiri, di dalam kehiduan sosial pastinya juga akan mengalami perubahan baik cepat maupun lambat, salah satu contohnya adalah permainan tradisional, pada saat ini sangat jarang ditemui apalagi pada zaman sekarang semakin maraknya game online yang membuat permainan tradisional semakin tergeser, jika kita kaitkan dengan teori difusi yang dipopulerkan oleh everett rogers pada tahun 1964, di dalam bukunya yang berjudul "diffusions of innovations" ia menjelaskan bahwasanya difusi adalah pengkomunikasian  sebuah inovasi melalui beberapa saluran dengan jangka waktu tertentu di dalam sistem sosial, garis besarnya teori difusi adalah  perubahan budaya dalam satu masyarakat melalui penyebaran budaya

dalam hal ini budaya permainan tradisional yang sudah ada sejak lama mulai tergeser semenjak perkembangan globalisasi yang sangat cepat, berkembangnya gagdet dan internet menurut saya merupakan faktor utama yang membuat permainan tradisional kurang diminati, karena banyak anak anak yang memilih untuk di dalam rumah dan bermain game daripada keluar rumah dan memainkan permainan tradisional, kita sebagai manusia juga tidak bisa untuk menghalangi berkembangnya globalisasi, namun menurut saya porsi antara permainan tradisional dan game online juga harus seimbang, sebagai contoh dalam satu minggu setidaknya ada satu hari yang digunakan untuk memainkan permainan tradisional, atau paling tidak pada hari hari besar seperti hari kemerdekaan atau libur sekolah.

dalam tulisan ini kenapa saya sangat menekankan betapa pentingya melestarikan permainan tradisional, karena dari sanalah anak anak belajar ilmu yang tidak diajari di sekolah seperti ilmu tanggung jawab, jujur dan juga cara bersosialisasi yang baik dan yang paling penting dalam permainan tradisional kita juga belajar beradaptasi dengan lingkungan sekitar, salaha satu contoh permainan tradisional adalah permainan jamuran, permainan ini biasanya dilakukan dengan cara melingkar yang memvisualisasikan jamur itu sendiri dan dilakukan pada saat sore atau malam hari, permainan jamuran ini bisa dilakukan di halaman sekolah,lapangan atau tanah lapang, dalam permainan ini kita bisa mengambil nilai bahwasanya permainan ini membuat suana atau vibes sekitar menjadi menyenangkan, dari hal itulah akan muncul yang namanya "guyub rukun", selanjutnya permainan ini juga tidak membatasi status sosial, semua oang dari kalangan manapun diperbolehkan ikut dalam permainan ini, dan yang terakhir di dalam permainan ini anak anak dilatih untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang mana hal itu sangatlah penting untuk kedepannya, apalagi ketika nanti anak anak masuk ke dalam lingkungan asing, dia harus bisa untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada

pada akhirnya kita sebagai generasi muda harus bisa memilah mana hal yang baik dan hal yang buruk , mungkin game online juga memiliki dampak positif namun tidak bisa kita pungkiri bahwa banyak hal negatif yang merusak generasi bangsa seperti website porno, dan juga kita sebagai generasi muda harus memiliki kesadaran diri bahwasanya negara kita adalah negara yang memiliki banyak budaya, jika kita tidak ingin kedepannya generasi kita kehilangan budaya yang sudah diwariskan oleh nenek moyang 

sekian dari penulis, kurang lebihnya mohon maaf 

Daftar Pustaka 

(Mega et al., 2018)Mega, G., Baitul, S., & Arif, M. (2018). Eksistensi Permainan Tradisional Sebagai Warisan Budaya Bangsa.

Surajiyo. (2020). Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu. "Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Di Indonesia Pada Era Digital," 155070407111018, 23--31.

Wulansari, B. Y. (2017). Pelestarian Seni Budaya Dan Permainan Tradisional Melalui Tema Kearifan Lokal Dalam Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal INDRIA (Jurnal Ilmiah Pendidikan Prasekolah Dan Sekolah Awal), 2(1), 1--11. https://doi.org/10.24269/jin.v2n1.2017.pp1-11

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun