Kenapa Event Jejepangan Sering Dikaitkan dengan Lunturnya Budaya Indonesia?

Belakangan ini kita sering mendengar tentang event jejepangan atau event cosplay yang diadakan di beberapa kota besar di Indonesia. Event ini cukup diminati oleh para anak muda terlebih lagi untuk mereka yang menyukai anime atau kebudayaan jepang. 

Namun sayangnya banyak orang normal atau yang kerap dikenal dengan sebutan normies menganggap kalau hal tersebut buruk. Mereka mengira kalau event seperti ini itu norak, freak, lebay, aneh, intinya engga banget. Padahal event ini memberikan insight yang banyak sekali.

Lalu apa itu event jejepangan? dan kenapa bisa dikaitkan dengan lunturnya budaya indonesia? yuk simak.  

Buat kalian yang bukan wibu atau bahkan belum pernah tau tentang event beginian yuk kenalin tentang apa itu event jejepangan. Jadi event jejepangan merupakan suatu event yang diminati oleh orang-orang khsususnya para wibu diluar sana untuk menikmati suatu acara yang identik dengan budaya jepang. 

Di era modern ini, melalui arus globalisasi membuat budaya luar semakin mudah untuk masuk ke dalam Indonesia. Hal ini tentu menuai pro dan kontra dari kalangan masyarakat karena berdampak pada memudarnya budaya indonesia itu sendiri. 

Di sini peran kita adalah menyaring budaya luar yang akan masuk ke Indonesia serta menumbuhkan rasa cinta akan budaya tanah air. Dengan tujuan supaya para penerus bangsa tetap mengerti budaya asli mereka. Lalu hal apa yang membuat event jejepangan ini sebegitu menariknya sampai menarik banyak antusias?

1. Menjadi Opsi Healing

Selain cosplay, event jejepangan kerap dijadikan sebagai opsi untuk healing. Kita pasti sering capek dengan segala urusan kita sehari-hari. Seperti tugas kuliah yang menumpuk, kerjaan yang tiada habisnya, dan masih banyak lainnya sering kali membuat kita burnout sehingga performa kita turun. Oleh karena itu kita perlu rehat sejenak dengan cara healing. 

Event jejepangan dapat menjadi cara alternatif yang ramah kantong. Buat kalian yang tidak terlalu mengikuti hal hal seperti anime, manga, film jepang, dan lainnya, kalian tidak perlu cemas karena di event ini kalian bisa bertemu dengan orang baru dan mengobrol dengan mereka yang dari berbagai macam daerah.

2. Kuliner

Selain itu di event ini juga menyidakan kuliner makanan ala ala jejepangan seperti sushi, ramen, takoyaki, dan masih banyak makanan enak lainnya. Harganya juga terjangkau untuk semua orang, sehingga kalian bisa mencoba banyak kuliner disana.

3. Tempat Foto bareng cosplayer

Cosplayer ialah seseorang yang mengenakan kostum seperti tokoh manga dan anime serta memerankan karakter tokoh itu semirip mungkin dengan karakter aslinya. 

Dengan maraknya peminat cosplay ini, hal ini menjadikan cosplay bukan sekedar kegiatan mengenakan kostum suatu tokoh, namun cosplay juga bisa dijadikan sebagai suatu peluang usaha untuk para designer. Acara cosplay ini juga memberikan dampak positif bagi pelakunya dikarenakan mereka dapat menyalurkan hobi mereka dan mendapatkan kepuasaan tersendiri.

Secara umum, event jejepangan atau budaya pop Jepang seperti anime, manga, cosplay, dan game yang tidak dapat melunturkan atau menghilangkan budaya dari suatu negara. Sebaliknya, budaya pop Jepang seringkali memperkaya dan memperluas pemahaman tentang budaya asli suatu negara dan memperkaya pengalaman budaya mereka.

Namun tidak menutup kemungkinan bahwa dengan meningkatnya popularitas budaya pop Jepang dapat menyebabkan orang lebih cenderung memilih untuk mengkonsumsi budaya tersebut daripada budaya asli mereka. Ini bisa menjadi masalah di beberapa kasus, tetapi tidak dapat dikatakan bahwa budaya pop Jepang secara langsung dan otomatis merusak budaya asli suatu negara.

Penting untuk dicatat bahwa pengaruh budaya asing pada suatu negara bukanlah hal yang baru, dan sifatnya tidak selalu negatif. Selama bertahun-tahun, budaya dari berbagai negara telah saling mempengaruhi dan saling mengambil ide dan elemen budaya satu sama lain, menciptakan sesuatu yang baru dan unik. Oleh karena itu, penting untuk mencintai budaya asli indoensia agar budaya tersebut tidak tergeserkan oleh budaya asing.