Kita sudah sering mendengar dan menyaksikan seorang suami yang menikah kembali untuk kedua atau kesekian kalinya dalam kehidupan sehari-hari. Mengutip ajaran sunnah Rasulullah, mencari pahala sebanyak-banyaknya melalui pernikahan kerap menjadi alasan pembenaran bagi tindakan sang suami melakukan poligami dan doktrin kesalehan kepada sang istri agar mengizinkan sang suami menikah lagi.
Alasan pembenaran tersebut diatas bukan hanya digunakan oleh kaum muslim biasa yang kurang paham dengan ajaran agama Islam yang bersumber pada salah satu kitab yaitu sunnah Rasulullah (Hadits), tapi juga dijadikan alasan pembenaran yang kuat yang digunakan oleh para Ulama yang sangat paham dengan ajaran agama Islam.
Memilih menikah kembali untuk kedua atau kesekian kalinya adalah hak asasi setiap laki-laki yang hidup didunia ini. Demikian pula halnya dengan dimadu adalah kewajiban setiap wanita manapun didunia ini. Memadu dan dimadu adalah hak dan kewajiban (pilihan) asasi setiap manusia dari agama dan suku bangsa manapun didunia ini.
Alasan pembenaran menikah kembali karena mengikuti sunnah Rasulullah adalah ajaran sesat yang diajarkan oleh ulama-ulama (ustadz) sesat pula. Dan umat islam yang mengikuti ajaran ini adalah umat-umat Islam yang sesat pula.
Kenapa Menikah kembali dengan alasan mengikuti sunnah rasul adalah Sesat???
Untuk mengetahui jawabannya, sejenak marilah kita kembali kekisah kehidupan masa lalu Rasulullah SAW.
Singkat waktu singkat cerita, Rasulullah SAW menikah pada usia 25 tahun dengan seorang janda bangsawan (bukan gadis lagi) yang berusia 40 tahun, bernama Sitti Khadijjah. Jauh lebih tua terpaut 15 tahun usianya diatas beliau.
"Hmmmm..............seorang pemuda yang gagah, tampan, PERJAKA ting-ting menikah dengan seorang JANDA (sudah bukan gadis lagi). Sudah janda, tua lagi, beda 15 belas tahun lagi usianya dengan si pemuda Muhammad. Bagaimana rasanya ya ????!!!! Benar-benar edan bin gila si Muhammad itu!!!! Kok mau ya kawin dengan janda tua seperti Khadijjah itu"
"Wah...atau jangan-jangan si Muhammad itu adalah pemuda matre yang doyan dengan harta kekayaan karena si Khadijjah itu adalah janda kaya raya. Atau jangan-jangan si Muhammad itu adalah anak muda yang punya penyakit kelainan sex menyukai perempuan yang lebih berpengalaman, atau memiliki kelainan Jiwa menyukai perempuan yang lebih tua . Benar-benar bikin edan memikirkan si Muhammad ini!!........hmmmmmmm".
Itu mungkin adalah ucapan-ucapan yang lazim diungkapkan oleh pemuda-pemudi yang hidup dizaman sekarang ini.
Tapi mari kita telusuri kembali perjalanan hidup rumah tangga pemuda Muhammad Al Amin dengan Janda Siti Khadijah sebelum beliau menjadi Nabi dan Rasul.
Muhammad dan Khadijah menjalani kehidupan rumah tangga mereka selama 26 tahun, sebelum dan ketika masa kenabiannya. Selama 26 tahun, Sitti Khadijah adalah istri tunggal, tiada duanya, dari Muhammad al Amin. Cinta mereka hanya dipisahkan oleh ajal, cerai karena kematian bukan karena puber kedua atau pria/wanita idaman lain. Sitti Khadijah wafat dalam usia 66 tahun dan Muhammad SAW ketika itu berusia 51 tahun. Tahun kematian Sitti Khadijah disebut dengan tahun kesedihan (Aamul Huzni).
Selama menjalani masa rumah tangganya dengan Sitti Khadijah yang memiliki usia jauh lebih tua dan dinikahinya dalam keadaan janda, pemuda Muhammad menunjukkan keluhuran budi pekertinya dan kemuliaan akhlaknya. Cinta dan kasih sayang yang sangat tulus menjadi warna khas dalam kehidupan rumah tangga mereka. Pemuda Muhammad sangat mencintai Sitti Khadijah demikian pula sebaliknya. Rasa hormat dan selalu memulikan Sitti Khadijah merupakan perbuatan keseharian pemuda Muhammad bukan karena Sitti Khadijah sebagai istrinya tapi juga sebagai perempuan yang memiliki usia yang jauh lebih tua darinya. Tidak ada namanya hugel atau selingkuh dalam rumah tangga mereka.
Subhannallah.....benar-benar mulia akhlak dari seorang nabi yang memiliki gelar al-Amin. Sungguh sangat mulia.
Setelah kematian dari Sitti Khadijah, Rasulullah Muhammad SAW, menikah kembali. Pada waktu menikah yang kedua kali, usia Rasulullah memasuki 52 tahun. Usia 52 tahun bukan usia yang muda lagi. Dalam usia tersebut organ-organ reproduksi dan gairah sex manusia normal tidak seaktif dan sekuat lagi ketika masih muda. Apalagi untuk ukuran seorang nabi dan rasul yang kesehariannya tekun berdakwah dan aktif menjalankan ritual-ritual ibadah, sholat dan puasa. Juga dizaman dahulu belum ada obat-obat penjaga kesehatan, penambah stamina dan gairah serta penguat organ-organ sex seperti dizaman sekarang ini.
Seandainya Sitti Khadijah meninggal belakangan dari Rasulullah SAW maka beliau tidak akan pernah menikah lagi dengan wanita lain. Hanya memiliki satu istri saja seumur hidupnya.
Kembali lagi kepermasalahan sebelumnya yaitu menikah lagi dengan alasan mengikuti sunnah Rasulullah adalah Sesat. Juga ulama-ulama (ustadz) yang menggunakan dalil-dalil menikah lagi yang bersumber dari sunnah adalah ulama yang sesat.
Mari kita lihat satu persatu alasan untuk menggugurkan dalil dan tindakan dari para ulama-ulama sesat yang mengatasnamakan menikah kembali karena sunah Rasul tersebut :
1. Rasulullah SAW menikah pertama kali dengan seorang janda yang memiliki perbedaan usia yang jauh lebih tua dengannya.
Pertanyaan : Apakah ulama-ulama sesat tersebut ketika pertama kali menikah dengan seorang janda yg berusia jauh lebih tua dengannya???
Jika jawabannya tidak, maka berarti ulama tersebut memang benar ulama sesat karena perbuatannya tidak sesuai dengan perbuatan Rasulullah SAW.
2.      Rasulullah SAW menikah yang kedua kali ketika istri pertamanya, Sitti Khadijjah, meninggal dunia.
Pertanyaan : Apakah ulama-ulama sesat itu menikah yg kedua kali setelah istri pertamanya meninggal dunia???
Jika jawabannya tidak, maka berarti ulama-ulama tersebut adalah ulama sesat karena perbuatannya tidak sesuai dengan perbuatan Rasulullah SAW.
3. Rasulullah SAW ketika menikah lagi, tidak pernah menceraikan istri-istrinya.
Pertanyaan : Apakah ulama-ulama sesat itu ketika menikah lagi yang kedua atau yang kesekian kali tidak menceraikan istri terdahulunya???
Jika jawabannya ya tau menceraikan, maka berarti ulama tersebut memang  benar ulama sesat karena perbuatannya tidak sesuia dengan perbuatan  Rasulullah.
Didaerah-daerah tertentu yang ada dipulau jawa, ada ilmu hitam yang digunakan untuk mencari harta dengan jalan yang tidak halal. Ilmu hitam ini memiliki satu cabang ilmu yaitu pesugihan yang memiliki spesifikasi ilmu lagi yaitu babi ngepet. Konon kabarnya, pemilik ilmu babi ngepet ini bisa menjadi kaya raya jika sering mengamalkan ilmu babi ngepetnya. Ilmu ini sangat santer kabarnya dimana-mana hingga menjadi bahan konsumsi pelaku perfilman. Untuk bisa awet dan lebih sakti lagi menggunakan ilmu babi ngepet ini maka sipemilik ilmu ini harus menjalankan ritual-ritual tertentu sambil membacakan mantra-mantra "hitam". Entah apa isi dari mantra-mantra "hitam" itu, yang tahu hanya si pemilik ilmu itu dan pengikutnya.
Tidak mau kalah dengan penganut ilmu pesugihan babi ngepet tersebut, dikalangan ulama-ulama (ustadz) tertentu dan pengikutnya juga memiliki suatu ilmu "sakti mandraguna". Ilmu itu namanya adalah ilmu pesugihan hutu ngepet. Ilmu pesugihan hutu ngepet diamalkan untuk memperoleh bini (istri) sebanyak-banyaknya.
Beda halnya dengan ilmu pesugihan babi ngepet yang diperoleh dengan ritual-ritual rahasia, ilmu hutu ngepet diakui oleh para ulama-ulama tertentu diperoleh dari kitab al Hadits (Sunnah Rasulullah). Ilmu ini diperoleh tidak dengan ritual-ritual khusus yang rahasia tapi diperoleh dengan membaca buku-buku hadits yang konon menurut mereka adalah merupakan buku yang berisi segala ucapan dan perbuatan Rasulullah SAW. Isi buku Hadits ini oleh sebagian ulama, ditafsirkan dan dipoles berdasarkan pemikiran mereka yang dilandasi oleh kepentingan dan keinginan mereka. Alasan pembenaran terhadap tindakannya dibuat dan dipoles dengan bahasa yang sesantun dan sesopan mungkin agar bisa memperoleh simpati dan pengakuan dari orang lain juga memperoleh pengikut. Itulah inti dari ajaran pesugihan hutu ngepet yang dimiliki oleh para ulama sesat.
Bagi anda yang ingin belajar ilmu pesugihan hutu ngepet silahkan mengikuti dakwah ataupun tauziah dari ulama-ulama penganut ilmu tersebut. Setelah mahir menguasai ilmu hutu ngepet ini maka anda akan memiliki banyak istri. Dan anda juga termasuk sesat seperti halnya ulama-ulama sesat itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H