Usaha terus menerus tanpa jeda tentunya kurang bagus bagi kesehatan kita secara fisik maupun psikologis. Oleh karena itu, tetapkanlah reward setiap menyelesaikan suatu usaha.
4. Konsisten dan Doa
Semua hal yang kita lakukan di atas tidak akan ada gunanya jika kita tidak konsisten dengan itu. Problematika klasik dari setiap usaha yang dilakukan manusia adalah masalah konsistensi. Di awal kita cenderung terlalu bersemangat hingga selalu melampaui target yang sudah kita tetapkan.
Namun seiring waktu, semangat kita pun berkurang dan target semakin terasa mustahil untuk dicapai. Inkonsistensi bisa membuat semua usaha yang kita lakukan sebelumnya pun bagaikan menyiduk air laut dengan sendok makan, tidak akan menghasilkan apa-apa.
Bagaimana cara menjaga konsistensi kita? Cara paling gampang yaitu dengan merujuk kembali pada tujuan di awal.
Jika tujuan kita di awal tidak ada masalah, maka seharusnya tujuan tersebut akan mampu kembali mendorong kita untuk berusaha. Lagipula pada dasarnya tujuan adalah cerminan dari keinginan kita akan sesuatu.
Pada dasarnya tujuan adalah cerminan dari keinginan kita akan sesuatu.
Selain konsistensi, peran doa juga tidak kalah penting. Setelah melakukan semua yang terbaik yang bisa kita lakukan, kita hanya bisa berdoa dan berpasrah pada Tuhan untuk hasil yang terbaik bagi kita. Dengan berdoa dan berpasrah, kita pun bisa melatih diri kita untuk menerima apapun hasilnya nanti.
Berpasrah bukan berarti pesimis. Pada saat berusaha justru kita harus selalu optimis. Namun setelah selesai berusaha, yang bisa kita lakukan hanyalah berdoa dan berpasrah diri. Jika ada pepatah "Usaha tidak akan mengkhianati hasil", bukan berarti penulis tidak setuju dengan hal itu, tetapi akan lebih tepat jika dikatakan bahwa "Apapun usaha yang dilakukan pasti akan membuahkan hasil".
Jika ada pepatah "Usaha tidak akan mengkhianati hasil", bukan berarti penulis tidak setuju dengan hal itu, tetapi akan lebih tepat jika dikatakan bahwa "Apapun usaha yang dilakukan pasti akan membuahkan hasil".
Demikianlah beberapa tips&trik untuk persiapan kembali belajar di tahun baru ini. Tidak bisa dipungkiri bahwa 2021 mungkin tidak akan bisa sebaik yang banyak orang harapkan, tetapi itu tidak bisa dijadikan alasan untuk berhenti belajar. Lagipula seperti kata Rene Descartes, cogito ergo sum, manusia ada karena ia selalu berpikir. (WALMN)
cogito ergo sum, manusia ada karena ia selalu berpikir.