Secara antropologis orang Semau menganut sistem Patrilineal. Bagi pemegang hak kesulungan dan marga tertua disebut Dale Lam Tua. Dale Lam Tua memliki kekuasaan penuh atas tanah marga (dale ngalak) dan berhak untuk memberikannya kepada pendatang atau marga lain yang mampu membarter tanah dengan ternak besar. Ia menguasan perkampungan (ingu), kebun (klapa) dan hutan (alas) (Arnoldus Lilong, dalam Dicky Lopulalan (Peny): 2016).
Sekitar 5 KM dari pantai Liman, masih dalam garis pantai yang sama, terdapat sebuah pulau di depan gugusan pantai, namanya Pulau Tabui. Tekstur permukaannya terdiri dari bebatuan dan pasir. Asri. Alami. Jarang terjamah. Pulau ini dapat diakses ketika air laut surut atau meeting sekitar pukul 15.00 WITA.
Luas Pulau Tabui sekitar 15 Km2. Pada pertengahan jalan menuju Tabui, tumbuh sekumpulan pohon bakau, tampak eksotis dan memukau. Beberapa nelayan dengan giatnya mengail hasil laut yang dengan mudah diperoleh bila air laut surut. Menjelang pukul 19.00 WITA air laut akan kembali pasang, sebagian pulau Tabui akan tertutup air.
Perjalanan ke Semau adalah perjalanan menuju ketentraman batin. Gugusan pantai berpasir putih sejukan mata, deburan ombak pecah dipantai menyadarkan bahwa hidup harus terus maju tidak peduli berapa kali pernah jatuh, ramah sapaan dan senyuman warganya memastikan bahwa hidup yang keras tidak dapat menyurutkan niat untuk berbagi.Â
Semoga anugerah alam ini, tidak jatuh pada tangan yang salah mengelola. Tetap bisa diakses oleh semua dan hasil pengelolaannya dapat dinikmati oleh pemilik aslinya, yakni warga Semau. Dengan mengatas namakan pengembangan parwisata, tidak dapat dibiarkan adanya penghisapan pada manusia lain oleh manusia pemilik pundi yang loba.Â
Referensi
Lilong, Arnoldus, Perkenalkan ini Semau dalam Semau Beta-Suara Suara dari Pulau Magis, Dicky Lopulalan (Peny), Bali: Lite Institute, 2016.
Ratumakin, Paulus Adrianus K. L, Pantoro Tri Kuswardono, Margareth Johana Heo, Yersi Untung Putra Heo, Pengetahuan Lokal dalam Keberlanjutan Pengelolaan Air, Kupang: Perkumpulan PIKUL, 2016.
https://id.wikipedia.org/wiki/Semau, Kupang, diakses pada 3 Februari 2018 pukul 05.58 WITA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H