Mohon tunggu...
Ardy Milik
Ardy Milik Mohon Tunggu... Relawan - akrabi ruang dan waktu

KampungNTT (Komunitas Penulis Kompasiana Kupang-NTT)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perempuanku

20 Januari 2019   08:18 Diperbarui: 20 Januari 2019   09:30 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Credit photo: Ardy Milik-Terminal Kargo Bandara El Tar

Bagi mulut yang pengecut mendaraskan kebenaran tentangmu.

Aku tak kuasa menyingsingkan lengan untuk mendekapmu dalam kubah perlindungan

Pemangsa yang rakus akan buah kehidupan yang kau petik, 

dengan buas melahap habis pundi-pundimu, 

ingatanmu bahkan diluberi dengan kepedihan dan air mata 

hingga untuk menuturkan kisah pedihmu engkau harus lagi belajar mengeja kata per kata.

Matani, 2014-2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun