Bagi mulut yang pengecut mendaraskan kebenaran tentangmu.
Aku tak kuasa menyingsingkan lengan untuk mendekapmu dalam kubah perlindungan
Pemangsa yang rakus akan buah kehidupan yang kau petik,Â
dengan buas melahap habis pundi-pundimu,Â
ingatanmu bahkan diluberi dengan kepedihan dan air mataÂ
hingga untuk menuturkan kisah pedihmu engkau harus lagi belajar mengeja kata per kata.
Matani, 2014-2018
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!