Mohon tunggu...
Ardy Saputra
Ardy Saputra Mohon Tunggu... -

Simple

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mediasi Antara Pemprov DKI - DPRD Deadlock (Jalan Buntu)

5 Maret 2015   21:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:07 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses mediasi antara Pemprov DKI Jakarta - DPRD DKI terkait APBD 2015 yang digelar di kantor Kemendagri menemui jalan buntu. Bahkan sebelum mediasi ditutup secara resmi, Gubernur DKI Jakarta, Ahok (begitu sapaan akrabnya) beserta pejabat Pemprov DKI Jakarta yang lain meninggalkan ruangan rapat.

Sekda DKI Jakarta, Saefullah mengakui mediasi yang digelar di Kantor Kemendagri berakhir deadlock (Jalan Buntu). Kemudian, kedua belah pihak baik Pemprov DKI dan DPRD DKI Jakarta harus menunggu keputusan dari Kemendagri terkait persetujuan APBD 2015 ini.

"Intinya hari ini deadlock, kita tinggal menunggu keputusan dari Bapak Menteri," kata Saefullah, di Jalan Medan Merdeka Utara, Kamis (5/3).

Menurut Saefullah, Kemendagri masih memiliki waktu sampai tanggal 13 Maret untuk melakukan evaluasi APBD 2015. Setelah dikeluarkan SK persetujuan dari Kemendagri, draf APBD akan dikembalikan ke Pemprov DKI Jakarta untuk dibahas bersama dengan Banggar DPRD. "Jadi sekarang kita tunggu saja, keputusannya Mendagri," ujarnya.

Dia menyebutkan, ada dua opsi yang bisa ditempuh dalam kisruh APBD 2015 ini. Pertama, jika kedua belah pihak sepakat maka akan dikeluarkan Perda APBD 2015. Namun jika tetap tidak ditemukan kesepakatan, maka akan meminta persetujuan Kemendagri untuk penggunaan anggaran tahun 2014. Keputusan tersebut paling lambat diambil pada 24 Maret nanti.

"Kalau tidak sepakat atau deadlock lagi kita akan bikin Pergub dengan persetujuan Mendagri untuk menggunakan anggaran 2014. Hanya totalnya saja. Kalau kegiatannya nanti dibahas internal, totalnya Rp 72,9 triliun. Itu nanti isinya bisa dari bahan perencanaan 2015," jelasnya.

Namun, menurut Saefullah, karena ada perbedaan nilai hingga Rp 1 triliun maka beberapa kegiatan akan dipangkas. Tapi jenis kegiatan apa saja belum bisa diketahui. "Pasti ada yang dikurangi, karena berkurang Rp 1 triliun nanti dibahas," katanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun